Analisa Kepuasan Kerja Karyawan, Emosi Positif dan Perasaan Flow dalam Bekerja dengan Upaya Pelatihan untuk Staf PMI, Chapter 1
Latar Belakang
Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja. Stres yang dialami karyawan dan kepuasan kerja yang didambakan seolah merupakan dua kondisi yang bukan saja berkaitan, tetapi sekaligus antagonistis.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah.
Palang merah Indonesia adalah sebuah organisasi kemanusiaan dan bukanlah perusahaan, meskipun begitu tetap memiliki tugas tugas manajemen agar staf PMI memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Semangat kerja yang tinggi dan perasaan yang peka yang dimiliki staf bisa dimungkinkan ketika mereka merasakan kepuasan kerja di bidangnya karena mereka akan memberikan apa yang lebih dari yang diharapkan dan akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya.
Untuk memupuk semangat kerja stafnya, salah satu hal yang dilakukan oleh PMI pusat yaitu melaksanakan suatu mekanisme pengembangan SDM yaitu dengan melaksanakan pelatihan untuk staf. Salah satu pelatihannya yaitu pelatihan kepemimpinan yang salah satu kompetensi khususnya yaitu dengan motivasi. Dengan memberikan pelatihan motivasi kepada staf, PMI bermaksud untuk meningkatkan perasaan positif yang dimiliki oleh staf.
Beberapa pelatihan dengan topik yang berbeda juga diberikan untuk meningkatkan kompetensi staf di bidang kerjanya masing-masing. Dengan peningkatan kompetensi yang dimiliki, diharapkan mampu menciptakan perasaan flow di tempat kerja sehingga diharapkan kepuasan kerja staf dapat tercipta yang akhirnya mampu meningkatkan kinerja PMI sendiri.
Permasalahan
PMI yang sudah beroperasi lebih 62 tahun lamanya telah menciptakan suatu budaya organisasi yang menjadi visi dan misi untuk ke arah pelayanan kemanusiaan yang baik. Namun demonstrasi damai di PMI pusat yang dilakukan oleh staf PMI Pusat dengan beberapa tuntutan memungkinkan proses dialogis dengan Pengurus Pusat yang memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan, sedikit mengungkap adanya permasalahan yang berkaitan dengan kepuasan kerja staf PMI Pusat.
Disisi lain, tidak semua staf mengajukan demontrasi. Ada beberapa yang tetap melaksanakan pekerjaannya karena merasa mereka menerima kondisi dan kebijakan PMI karena mereka bekerja di sebuah organisasi kemanusiaan dan tidak menyamakan organisasi ini dengan perusahaan komersil.
Beberapa permasalahan ini membuat suatu pertanyaan mengenai :
Bagaimana analisa kepuasan kerja staf PMI dan pengaruh dari emosi positif dan perasaan flow dalam bekerja ? Apa hal yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja staf PMI?
Tujuan
Untuk menganalisa kepuasan kerja karyawan dan pengaruh dari emosi positif dan “flow” ditempat kerja dan pelatihan untuk staf PMI sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja.
Kerangka berfikir dalam tulisan ini adalah adanya siklus kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh emosi positif dan perasaan flow dalam bekerja. Emosi positif dapat ditumbuhkan dengan pelatihan motivasi kepada staf. Perasaan flow dalam bekerja ditunjang oleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan sehingga pelatihan peningkatan skill mampu memicu perasaan tersebut. Kemudian seterusnya sehingga kepuasan kerja akan masuk ke dalam siklus produktivitas organisasi yang menjadi batasan lingkup penulisan ini.
Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja. Stres yang dialami karyawan dan kepuasan kerja yang didambakan seolah merupakan dua kondisi yang bukan saja berkaitan, tetapi sekaligus antagonistis.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah.
Palang merah Indonesia adalah sebuah organisasi kemanusiaan dan bukanlah perusahaan, meskipun begitu tetap memiliki tugas tugas manajemen agar staf PMI memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Semangat kerja yang tinggi dan perasaan yang peka yang dimiliki staf bisa dimungkinkan ketika mereka merasakan kepuasan kerja di bidangnya karena mereka akan memberikan apa yang lebih dari yang diharapkan dan akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya.
Untuk memupuk semangat kerja stafnya, salah satu hal yang dilakukan oleh PMI pusat yaitu melaksanakan suatu mekanisme pengembangan SDM yaitu dengan melaksanakan pelatihan untuk staf. Salah satu pelatihannya yaitu pelatihan kepemimpinan yang salah satu kompetensi khususnya yaitu dengan motivasi. Dengan memberikan pelatihan motivasi kepada staf, PMI bermaksud untuk meningkatkan perasaan positif yang dimiliki oleh staf.
Beberapa pelatihan dengan topik yang berbeda juga diberikan untuk meningkatkan kompetensi staf di bidang kerjanya masing-masing. Dengan peningkatan kompetensi yang dimiliki, diharapkan mampu menciptakan perasaan flow di tempat kerja sehingga diharapkan kepuasan kerja staf dapat tercipta yang akhirnya mampu meningkatkan kinerja PMI sendiri.
Permasalahan
PMI yang sudah beroperasi lebih 62 tahun lamanya telah menciptakan suatu budaya organisasi yang menjadi visi dan misi untuk ke arah pelayanan kemanusiaan yang baik. Namun demonstrasi damai di PMI pusat yang dilakukan oleh staf PMI Pusat dengan beberapa tuntutan memungkinkan proses dialogis dengan Pengurus Pusat yang memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan, sedikit mengungkap adanya permasalahan yang berkaitan dengan kepuasan kerja staf PMI Pusat.
Disisi lain, tidak semua staf mengajukan demontrasi. Ada beberapa yang tetap melaksanakan pekerjaannya karena merasa mereka menerima kondisi dan kebijakan PMI karena mereka bekerja di sebuah organisasi kemanusiaan dan tidak menyamakan organisasi ini dengan perusahaan komersil.
Beberapa permasalahan ini membuat suatu pertanyaan mengenai :
Bagaimana analisa kepuasan kerja staf PMI dan pengaruh dari emosi positif dan perasaan flow dalam bekerja ? Apa hal yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja staf PMI?
Tujuan
Untuk menganalisa kepuasan kerja karyawan dan pengaruh dari emosi positif dan “flow” ditempat kerja dan pelatihan untuk staf PMI sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja.
Kerangka berfikir dalam tulisan ini adalah adanya siklus kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh emosi positif dan perasaan flow dalam bekerja. Emosi positif dapat ditumbuhkan dengan pelatihan motivasi kepada staf. Perasaan flow dalam bekerja ditunjang oleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan sehingga pelatihan peningkatan skill mampu memicu perasaan tersebut. Kemudian seterusnya sehingga kepuasan kerja akan masuk ke dalam siklus produktivitas organisasi yang menjadi batasan lingkup penulisan ini.
1 Komentar untuk "Analisa Kepuasan Kerja Karyawan, Emosi Positif dan Perasaan Flow dalam Bekerja dengan Upaya Pelatihan untuk Staf PMI, Chapter 1"
pasti ini peer yah... hehehe,,,
Posting Komentar