Alhamdulillah, Kakak sudah bisa berbagi

Jakarta, 20 Januari 2011

Senang rasanya mendengar cerita dari si mbak malam itu, bahwa Kakak Zahira bisa berbagi dengan temannya. Ceritanya bermula ketika dia tidak menghabiskan bekal makanan di sekolah. Sepulang di rumah, dia minta mbak untuk membuka makanannya. Ada 2 buah kue bolu dan beberapa puding rasa strawberry berbentuk huruf yang menjadi bekalnya hari itu. Kemudian zahira membagi kue itu kepada temennya (Arum), anaknya mbak yang kerja pulang pergi di rumah. Arum berusia 3 tahun. Kemudian ada Laura, anak depan rumah yang juga biasa datang ke rumah untuk main, karena dia suka sekali memanggil-manggil Andra dengan sebutan “bayi-bayi”. Laura yang juga berusia 3 tahun pengen sekali bolu yang dipegang oleh Zahira dan Arum. Maka terjadilah, kerjar-kejaran antara Zahira, Arum dan Laura untuk memperebutkan kue bolu tersebut.
Rumah menjadi sangat ramai karena aksi mereka bertiga. Sampai akhirnya Zahira mengalah dan bilang, “Laura, ini nih punya Zahira aja. Itu kan punya Arum”. Namun Laura tidak mau, dia masih saja mengejar-ngejar Arum dan berkata, “Alum Alum Alum”. Dengan bahasanya yang masih suka cadel dan belum lengkap menyebutkan kalimat, yang berarti dia menginginkan kue bolu yang dipegang oleh Arum dan menolak kue Zahira. Adegan lucu kembali terulang, sekarang gantian Zahira yang mengejar-ngejar Laura dan Laura mengejar-ngejar Arum. Adegan ini membuat orang orang dewasa di Rumah jadi kebingungan. Sampai akhirnya, kue Arum bisa diambil oleh Laura. Dan Zahira sebagai anak yang paling besar, bersedia dengan rela hati membagi kuenya dengan Arum. Duh so sweet. Mama terharu sama kamu nak…
Tapi cerita kejar-kejaran hari itu tidak berhenti dengan kue saja, berlanjut dengan tisu, mainan kucing, dsb. Sampai mbak-mbak yang di rumah menyembunyikan mainan-mainan itu agar tidak menjadi rebutan anak-anak luar biasa tersebut.

Belum ada Komentar untuk "Alhamdulillah, Kakak sudah bisa berbagi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel