Spongebob dan “ Flow” dengan Craddy Patty Berwajah Senyum
Patric teriak-teriak kepada Spongebob, karena pesanan enam buah craddy patty-nya tidak kunjung datang, sedangkan Patric sudah diteriaki oleh pelanggan di area makan. Di sisi lain, Spongebob sedang menari-nari sambil membuat enam buah craddy patty pesanan tersebut. Craddy patty atau roti isi itu disusun mulai dari roti, ditumpuk dengan daging, keju, tomat, mayonnaise dan sayuran. Sampai di Craddy patty ke-enam, Spongebob dengan tetap menari-nari menyusun bahan-bahan itu menjadi 2 buah mata dari tomat, satu hidung dari keju, dan senyuman dari mayonnaise di atas roti itu. Tiba-tiba mata spongebob bersinar-sinar dan menyatakan jatuh cinta pada kreasinya tersebut.
Melihat kelakuan Spongebob, Patric berteriak, “Spongebob, cepat bawakan enam craddy patty-ku”
Spongebob menjawab, “Iya patric, sudah selesai, ada 1,2,3,4 dan 5 craddy patty sudah siap.” Sambil menyembunyikan craddy patty ke-6 yang berwajah senyum itu.
Tak tahan dengan cacian pelanggan, akhirnya Patric merebut ke-enam craddy patty tersebut dari tangan Spongebob. Dengan cemas, Spongebob mengintip ke area pelanggan, dan berharap pelanggan yang memakan craddy patty ke-enamnya itu adalah pelanggan yang baik hati dan penuh perasaan. Ternyata yang memakan adalah pelanggan yang berotot besar dan terlihat kasar ketika makan.
Sebelum craddy patty itu masuk ke mulut pelanggan tersebut, Spongebob melesat merebut craddy pattynya dan mengganti dengan craddy patty baru bikinannya, yang mana di dalamnya tertinggal sebuah sepatu Spongebob. Ah dasar…kartun.
Csikszentmihalyi dalam Clutterbuck (2003) menyatakan bahwa kinerja orang-orang itu paling bagus ketika mereka mengalami apa yang ia sebut “flow”. Ia menggambarkannya sebagai keadaan di mana orang-orang begitu larut dalam suatu kegiatan sehingga tidak ada hal lain yang dirasakan penting. Yang penting, sebagian besar dari “pengalaman ini” dirasakan di tempat kerja.
Dari cerita Spongebob di atas, meskipun ditambah dengan bumbu berlebihan ala Spongebob, mampu menunjukkan adanya perasaan flow yang dirasakan oleh pekerja dalam menjalani pekerjaannya. Pertanyaannya apakah kita mampu memiliki perasaan “flow” dalam pekerjaan kita? Karena flow berperan penting dalam menumbuhkan motivasi bekerja, yang menimbulkan perasaan senang dan puas di saat bekerja.
Mencapai perasaan flow adalah hal yang sangat pribadi, tetapi dasarnya ada pada upaya memahami apa yang mendorong kita secara internal, dan menemukan hal yang memberikan motivasi tersebut. Apakah kita termotivasi oleh penyelesaian suatu tugas kompleks, yang menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu tugas atau kita termotivasi karena melalui pekerjaan kita, kita bisa membantu orang lain.
Pasti ada hal yang bisa temukan sebagai “sumber flow” dalam apapun bidang pekerjaan kita. Temukan sumber itu, bangkitkan sisi positif dari diri kita sehingga kita termotivasi dalam bekerja. Pada akhirnya bisa membuat aktivitas bekerja menjadi menyenangkan.
Melihat kelakuan Spongebob, Patric berteriak, “Spongebob, cepat bawakan enam craddy patty-ku”
Spongebob menjawab, “Iya patric, sudah selesai, ada 1,2,3,4 dan 5 craddy patty sudah siap.” Sambil menyembunyikan craddy patty ke-6 yang berwajah senyum itu.
Tak tahan dengan cacian pelanggan, akhirnya Patric merebut ke-enam craddy patty tersebut dari tangan Spongebob. Dengan cemas, Spongebob mengintip ke area pelanggan, dan berharap pelanggan yang memakan craddy patty ke-enamnya itu adalah pelanggan yang baik hati dan penuh perasaan. Ternyata yang memakan adalah pelanggan yang berotot besar dan terlihat kasar ketika makan.
Sebelum craddy patty itu masuk ke mulut pelanggan tersebut, Spongebob melesat merebut craddy pattynya dan mengganti dengan craddy patty baru bikinannya, yang mana di dalamnya tertinggal sebuah sepatu Spongebob. Ah dasar…kartun.
Csikszentmihalyi dalam Clutterbuck (2003) menyatakan bahwa kinerja orang-orang itu paling bagus ketika mereka mengalami apa yang ia sebut “flow”. Ia menggambarkannya sebagai keadaan di mana orang-orang begitu larut dalam suatu kegiatan sehingga tidak ada hal lain yang dirasakan penting. Yang penting, sebagian besar dari “pengalaman ini” dirasakan di tempat kerja.
Dari cerita Spongebob di atas, meskipun ditambah dengan bumbu berlebihan ala Spongebob, mampu menunjukkan adanya perasaan flow yang dirasakan oleh pekerja dalam menjalani pekerjaannya. Pertanyaannya apakah kita mampu memiliki perasaan “flow” dalam pekerjaan kita? Karena flow berperan penting dalam menumbuhkan motivasi bekerja, yang menimbulkan perasaan senang dan puas di saat bekerja.
Mencapai perasaan flow adalah hal yang sangat pribadi, tetapi dasarnya ada pada upaya memahami apa yang mendorong kita secara internal, dan menemukan hal yang memberikan motivasi tersebut. Apakah kita termotivasi oleh penyelesaian suatu tugas kompleks, yang menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu tugas atau kita termotivasi karena melalui pekerjaan kita, kita bisa membantu orang lain.
Pasti ada hal yang bisa temukan sebagai “sumber flow” dalam apapun bidang pekerjaan kita. Temukan sumber itu, bangkitkan sisi positif dari diri kita sehingga kita termotivasi dalam bekerja. Pada akhirnya bisa membuat aktivitas bekerja menjadi menyenangkan.
2 Komentar untuk "Spongebob dan “ Flow” dengan Craddy Patty Berwajah Senyum"
Jadi teringat sebuah pertanyaan tentang pengalaman seseorang ketika ditanya dari si Pelatih (trainer).
Pertanyaanya adalah seberapa banyak pengalamanmu?
Jawabnya: saya sudah bekerja di perusahaan ini kurang lebih 5-6 tahun, khususnya dibidang (sebut saja salah satu contoh) pelatihan.
Ternyata dengan tegasnya bahwa pelatih bilang, kamu bukan 5-6 tahun pengalamannya. Namun pengalamanmu adalah satu jenis yang diulang ulang selama 5 tahun.
Isi pesan yang terkadung dalam pesan adalah, jangan kita erbangga dengan pengalaman bekerja yang sudah lama, namun kita mesti bangga sudah berapa banyak jenis pekerjaan yang bisa kita ikuti dan kuasai.
jadi rotasi, roling itu penting, supaya ada penambahan pengalaman.....
Nyambung nggak yan komentarnya???????
Terima kasih komentarnya. Masalah nyambung dan tidak itu tidak menjadi soal, justru memperkaya inspirasinya.
Thanks
Posting Komentar