Berbagi Edisi Kaya dan Fikiran

Berikut adalah konsep berbagi dalam konsep kekayaan dan fikiran
Berbagi tidak perlu kaya. Cobalah dengan memulai memaksimalkan uang dua ribu lima ratus membeli  sarapan u/ pemulung dan atau tukang sampah. Uang dua ribu bisa dibelikan nasi uduk dan lima ratus untuk air putih kemasan. Jangan berfikir bahwa uang dua ribu lima ratus itu untuk apa buat mereka. Tapi berfikirlah, apa artinya dua ribu lima ratus untuk kita. Ke Toilet umum saja sekarang minimal bayarnya dua ribu rupiah. So it’s a good start today to give somebody who needed, then you’ll find a wonderfull all day. (Inspire from female radio)

Berbagi tidak perlu berfikir. Terkadang orang masih bingung atau malah enggan untuk menjadi seorang pemberi dan masih merasa dirinya masih layak untuk menjadi peminta. Karena dia berfikir uang atau hartanya masih belum cukup untuk dibagikan kepada orang lain (yang membutuhkan). Kalau dia memberikan uangnya/ hartanya, kemudian bagaimana nanti dia mau makan? Bagaimana dia bisa menabung atau yang lainnya. Berfikir memang membuat kita menjadi lebih kritis dan “terjaga” atau “siap” menghadapi sesuatu. Tetapi terlalu banyak berfikir pun akan membuat kita takut untuk melakukan sesuatu. Apalagi ketakutan untuk berbagi kepada orang lain.  Percayalah, bahwa Allah SWT akan menggantikan secara berlipat-lipat kali dari apa yang kita berikan. Jadi untuk berbagi, baik itu uang, rejeki maupun senyuman sekalipun tidak membutuhkan suatu kekhawatiran, dan berfikirlah bahka kebaikan yang kita lakukan pasti akan berbuah kebaikan juga. (Inspire from dr. Iwan, peserta pelatihan dokter UTD)



Belum ada Komentar untuk "Berbagi Edisi Kaya dan Fikiran"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel