Serba Serbi Jurus Ampuh Merayu si Kecil untuk Mau Bersekolah

Dear moms yang cantik…
Pernah nggak sih ngalamin susahnya minta anak untuk berangkat sekolah??? Setiap ibu pastinya pengen anaknya pinter dan jadi anak hebat. Oleh karena itu banyak orang tua yang merogoh kocek dalam-dalam agar anaknya mau dan bisa sekolah di tempat yang paling bagus menurut mereka. Dari mulai sekolah negeri atau sekolah swasta yang menawarkan beragam paket menarik di sisi kurikulumnya. Namun, bagi anak-anak yang tadinya memiliki “dunia bermain” di rumah trus masuk ke lingkungan sekolah dengan bangku-bangku dan buku-buku yang dipajang belum tentu ini adalah hal yang menyenangkan buat mereka.
Banyak diantara kita yang mengalami masalah, justru ketika anak kita harus masuk sekolah dan mengajarkan kepada mereka untuk mau belajar disana.
Berikut ini adalah tips dari saya, sebagai ahli mengasuh anak khususnya yang bernama Zahira dan Aliandra (hehehehe)

a.    Pandangan pertama awal aku berjumpa….
Momen pertama anak kita bertemu dengan sekolah harus terasa “begitu menggoda” (maaf pakai slogan iklan). Maksud saya adalah, cobalah untuk memberi kesan yang positif kepada anak kita akan sekolah dan aktivitas barunya nantinya yang seru dan menantang..
Pertemuan pertama ini bisa jadi pada saat kita survey sekolah maupun pada waktu pendaftaran.
Banyak ibu yang “sibuk” dengan aktivitas mencari sekolah yang paling bagus ataupun mencari perlengkapan sekolah anaknya yang kemudian lupa dengan mempersiapkan mental anak.
Jika anak sudah merasa siap dan nyaman dengan aktivitas barunya nanti yaitu sekolah, maka pertemuan selanjutnya akan menjadi momen yang ditunggu olehnya.
Pengalaman saya sendiri untuk melakukan poin (a) ini berbeda. Anak pertama saya, dengan karakternya yang cool dan easy maka mudah pula bagi saya untuk memperkenalkan sekolah ke dia. Pada saat paud dan kemudian pindah ke sekolah tk yang berbeda pun tidak jadi masalah, karena dia mudah untuk beradaptasi dan mudah untuk dirayu. Namun, anak ke2 yang super tantrum dan difficult, membutuhkan waktu 2 tahun bagi dia untuk “deal” dia setuju untuk sekolah. Untuk mencari sekolah yang dia sukapun, hampir setiap minggu di periode juni-nov sebelum bukaan sekolah, kami selalu mengajaknya ke sekolah TK yang ada di sekitar rumah. Ada yang tempatnya dia suka, namun kami tidak suka, ada yang kami suka namun dia nggak. Ada yang kami berdua suka tapi dompet kami yang nggak …hehehe, akhirnya ketemulah sekolah TK sekarang, yang ternyata adalah sekolah TK kakaknya yang dulu.

b.    Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta
Seperti kita baru mengenal teman baru, pastinya perlu adaptasi dan perkenalan terlebih dulu, siapa nama temen itu, bagaimana kebiasaannya, nyaman gak kita dengan dia dsb..
Maka begitu pula anak-anak kita yang harus diberi ruang untuk menyesuaikan diri dengan sekolah tersebut. Ada anak yang begitu mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru namun ada pula yang susah. Disini diperlukan kesabaran moms untuk membawa anak mengenal sekolah barunya.

c.    I LOVE Monday
Ada saatnya, saat pagi tiba…anak kita malaaaaasss sekali bangun, apalagi untuk mandi dan berangkat sekolah. Apalagi kalo hari senin, pastinya Monday morning sicknes itu ada. Hal ini normal, karena kenangan weekend kemarin masih nempel di mimpi anak-anak kita. Sekali dua kali sih wajar ya kalo anak kita malas bangun. (Saya saja, sampai sekarang masih malas bangun pagi). Namun bagi anak kita yang harus sekolah demi masa depannya, hal ini menjadi tidak baik. Oleh karena itu, berikan jingle I love moday untuk mereka dari sejak kecil. Jika sabtu orang tuanya sudah libur. Berikan mereka waktu leluasa untuk bermain, semaunya mereka. Namun minggu tiba, waktunya untuk olahraga pagi dan mendongeng. Dalam mendongeng sisipkan pesan bahwa esok hari adalah hari senin, dan saatnya bertemu teman-teman yang baik di sekolah. Mintalah mereka untuk menyebutkan nama-nama teman dekat mereka. Dan jangan lupa untuk tidak tidur terlalu malam di saat malam senin. Semoga esok hari mereka bisa bangun pagi dan masih ingat cerita dongeng kita
d.     Suka bernyanyi??? Buatkan lagu kesukaan dia
Ada banyak kesukaan anak yang bisa kita amati dari sejak dini. Ada yang visual yang lebih suka menggambar. Anak Auditory lebih suka bernyanyi. Atau anak kinestetik yang lebih tertantang dengan aktivitas gerak.
Untuk anak-anak perpaduan auditory-Kinestetik seperti Aliandra, buatkan lagu dengan gerakan badan bisa sangat membantu ingatannya untuk sekolah. Namun namanya anak, ada aja kreativitasnya untuk merubah lirik sesuka hatinya.




Berikut adalah lagu-lagu yang biasa saya ajarkan ke dia :

Lagu ke-1
12 34 56 78 Siapa rajin ke sekolah, cari ilmu sampai dapat. Sungguh senang, amat senang bangun pagi-pagi sungguh senang.
Sambil mandiin si kecil, saya biasa menyanyikan lagu ini untuk dia…tapi dia seenaknya mengubah liriknya menjadi..
12 34 56 78 Siapa rajin ke sekolah, cari ilmu sampai dapat. Sungguh senang, amat senang bangun SIANG-SIANG sungguh senang.

Lagu ke-2
Senin Selasa, Rabu Kamis, Jumat Sabtu Minggu itu nama-nama hari
Senin Sekolah, lepas pintar anak yang pemalas tidak naik kelas..
Lagu ini pun direwrite sama dia
Senin Selasa, Rabu Kamis, Jumat Sabtu Minggu itu nama-nama hari
Senin terlambat, Selasa terlambat, Rabu kamis jumat juga terlambat..

Lagu ke-3
Lagu ini baru tadi pagi saya nyanyiin buat dia, karena baru maka selamatlah liriknya belum diorak arik sama dia, hehehe…cukup saya yang mengorak arik
(Pakai lagunya bang Ben)
A B C D –E   F G H I –J
Mas Al belajar baca…Sama sia-pe sama gurunye maka die harus sekolah..
 1 2 tiga  4 5 enam
Mas Al belajar ngitung….sama sia-pe sama gurunye maka die harus sekolah…
(hehehe ngaco ya, liriknya)

e.    Sindrom males ikutan upaca bendera
Saya fikir cuman kebaikan sama KECANTIKAN (read:Karakter d fisik) aja yang nurun ke anak. Tyt males juga nurun juga ya keanak. Minimal dari cerita Zahira yang males ikut upacara bendera karena lemes, mengingatkan saya pada jurus yang saya pake kalo bilang ke ibu guru waktu mau pingsan gara2 upacara bendera.
Dan gara-gara upacara ini pula, Za pernah ogah-ogahan masuk sekolah.
Pinter-pinternya kita jadi orang tua mencari informasi, ngulik-ngulik sambil makan ubi rebus bareng anak, kenapa dia males sekolah. Kalo pengalaman saya, mengingat dulu juga males ikutas upacara, maka saya tidak memarahi dia tapi memberi dia tips…begini:
Kakak, jangan males ikutasn upacara karena gak kuat. Ikutan dokter kecil aja, karena bisa ngadem di belakang barisan, jadi gak harus ikutan panas-panasan di lapangan, hehehehe (tidak semua tips ini baik untuk ditiru)
f.    Bullying di Sekolah….harus kita bentengi anak kita dengan senjata “PERCAYA DIRI”
Zahira pernah cerita yang mengarah bullying dari teman-temannya. Ada yang mengancam dia, kalo nggak beliin ballpoint maka nggak diajakin main. Ini adalah warning pertama buat kita, untuk respon cepat agar bullying ini tidak berlanjut menjadi panjang dan membuat anak kita ketakutan atau malah nggak mau berangkat sekolah. Banyak cara yang bisa kita lakukan termasuk salah satunya adalah tumbuhkan percaya diri pada anak. Waktu itu saya menceritakan sebuah dongeng tentang bullying, di akhir cerita saya meminta dia untuk tidak selalu memberikan apa yang diminta oleh temannya. Jika dia merasa tidak nyaman, bilang tidak. Saya mengajarkan anak untuk bisa bilang TIDAK. Mengajarkan anak menjadi ASERTIF, mengucapkan apa yang dia rasakan. Kemudian saya tawarkan dia untuk ikut taekwondo agar dia percaya diri. Alhamdulillah dia mau. Dan saya waktu itu langsung watsapp ke ibu guru tentang kekhawatiran saya ttg bullying ini, karena info Zahira banyak anak yang ternyata dipalakin oleh anak tersebut.

Banyak lagi jurus ampuh yang bisa kita lakukan untuk tetap mengajak anak untuk sekolah. Jangan pernah capek dan bosan mencari beribu cara agar mereka bisa dengan senang hati belajar. Meskipun dengan rengekan dan sedikit nangis, rayuan harus tetap kita lancarkan…Karena ini adalah demi masa depan anak-anak kita.
So moms…selamat merayu….

1 Komentar untuk "Serba Serbi Jurus Ampuh Merayu si Kecil untuk Mau Bersekolah"

yuliarinta mengatakan...

Semoga bermanfaat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel