Maka nikmat-nikmat Tuhan manakah yang kalian dustakan? Memaknai hari pangan sedunia dalam ketaatan
Selamat Hari Pangan Sedunia
Selamat pagi semua, sebelum kita
bicara lebih lanjut marilah kita awali tulisan ini dengan berdoa-bersyukur
kepada Allah SWT atas makanan bergizi yang telah diberikan kepada kita.
Berdoa mulai...
Selesai
Oke lanjut, saya mengucapkan
selamat hari pangan sedunia untuk seluruh ibu-ibu semua.
Makna hari ini sangat penting
agar kita, sebagai ibu kembali bersemangat untuk menyediakan makanan bergizi
untuk seluruh keluarga.
Kita harus bersyukur karena dilahirkan di negeri yang
penuh dengan kekayaan hayati, yang menyediakan berbagai jenis produk pangan
lokal yang sangat berharga. Dari mulai
sayur mayur, buah-buahan beraneka ragam, kacang-kacangan hingga berbagai jenis
ikan yang kaya dengan berbagai vitamin, mineral, protein dan zat lemak yang
berguna bagi kesehatan tubuh kita.
Namun semua ibu pasti tahu, ada
musuh terbesar yang kita miliki. Musuh itu adalah kemalasan.
Malas kotor
Malas Memilih
Malas mengolah
Malas memasak
Bahkan Malas memasak
Trus yang terjadi kemudian
Memilih berbagai jenis junk food, yang
Mudah ditemukan
Mudah mengolah dan
Mudah memakannya
(ini bukan menghakimi ya, ini
refleksi diri)
Padahal kita sudah “tahu” bahaya
luar biasa dibalik aneka jajanan dan jenis makanan “junk food” tersebut. Jangka pendek maupun jangka
panjang yang tidak segan-segan mengancam keselamatan jiwa kita.Apakah kita rela menggadaikan
keselamatan anak-anak dan keluarga kita dan ditukar dengan kemalasan yang terus
dipelihara? Ketika saat ini ada sebagaian
dari kita menghujat orang yang menistakan ayat salah satu ayat Al Qur’an
tentang memilih pemimpin agama, sekarang kita tengok sebentar adakah ayat yang
menelaah tentang ciptaan Allah swt di bumi ini.
Ijinkan saya menyampaikannya
sedikit, kebetulan saya sedang mengikuti satu group ibu-ibu “cantik” untuk
menghafalkan Surah Ar-Rahman (55). Di dalam surat tersebut berulang kali ayat
yang bermakna “Maka yang manakah nikmat-nikmat Tuhanmu yang kalian (Jin dan
Manusia) dustakan?”
Surat tersebut juga menceritakan betapa
penyayangnya Allah SWT yang telah menciptakan bumi, langit dan seisinya. Ada
penafsiran tentang penciptaan jenis-jenis tumbuhan dan binatang yang bermanfaat
bagi hamba-hambaNya. Seperti yang diceritakan dalam laman : http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-ar-rahman-ayat-1-25.html
Selain itu, masih banyak
keutamaan lainnya jika kita gali dalam Al-Qur’an. Jadi daripada kita berantem
dengan teman di sosmed, menciptakan meme nggak jelas tentang hilangnya Mukidi
dan munculnya Nusron, padahal kita bukan di dapil di ibu kota, marilah kita
melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk diri kita sendiri. Dimulai dari hal
yang sederhana, yaitu tekad untuk menyediakan makanan sehat untuk keluarga
kita.
Ini adalah perenungan diri saya,
dipagi minggu yang cerah ini
Sambil menikmati wisata kuliner
ndeso yang murah dan enaakkk....
Sego tempe ala mbok wadi_desa
mbingung, Pati yang enyaak dan murah (harganya hanya dua ribu rupiah). Setelah
itu pulang ke rumah, panen pisang dan pepaya yang sudah pasti sehat dan
bergizi.
Alhamdulillah
9 Komentar untuk "Maka nikmat-nikmat Tuhan manakah yang kalian dustakan? Memaknai hari pangan sedunia dalam ketaatan"
Saya kebetulan dari Pati juga mbaaaa... :) Salam kenal yaaa... :)
Selamat Hari Pangan Sedunia :)
Sepakat mba...demi kesehatan jauh sana si malas.haha
Semoga KEDAULATAN PANGAN INDONESIA KEMBALI BERJAYA
Hidup Pangan Lokal
*merasa ternasehati mba, sbg seorang ibu yg kadang maunya yg praktis2..,milih beli atau masak yg instan..makasih ya mba
Baru tahu ada hati pangan, mba...katrok deh akuhh..
selammat hari pangan sedunia mbak.....
postingannya sesuai dengan momen hari pangan sedunia mb. Slam kenal ya :)
Mengolah pangan sendiri di rumah lebih sehat, memang harus extra tenaga, gas, minyak, tapi masak dengan cinta tambah enak ke panganan ya mbak
Hiks. lebih sering gitu ya... (aku maksudnya) makan milih yang enak bukan yang sehat dulu
Posting Komentar