Omron Nebulizer, Terapi Pernapasan Terbaik Bayi Kembar Kami
Anak kembar adalah titipan yang indah. Keberadaannya
membuat kami merasa bahagia. Namun bagaimana jika salah satu dari mereka sakit?
Bersanding dengan mitos sekaligus fakta jika satu dari bayi kembar sakit, maka bayi
lainnya akan ikut sakit. Kami mengalaminya. Salah satu dari bayi kembar kami
yang lahir prematur terserang gangguan pernafasan yang mengharuskannya
menjalani serangkaian pemeriksaan pengobatan. Bersyukur kami segera mengambil
tindakan dengan merawatnya di Rumah Sakit dan menggunakan terapi pernapasan terbaik, OmronNebulizer. Alat ini praktis, efektif dan efisien pas dengan kondisi keuangan
kami saat itu yang bagaikan telur orak-arik. Alat ini membantunya bertahan di periode
kritis kehidupannya. Alhamdulillah, Kini dia telah terbebas dari Bronkopneumonia dan mereka tumbuh
menjadi anak kembar yang sehat dan ceria. Ini adalah kisah tentangnya.
Anak Kembar
itu Bernama Shafa Marwa
Memiliki anak ke-3 dan ke-4 yang kembar identik
itu sesuatu. Seribu rasa yang tercipta. Mulai dari numb alias bengong, bingung antara senang dan takut atau sedih
tatkala mengetahui ada dua makhluk bermain di rahimmu. Lalu kemudian menikmati
serbuan tendangan di malam-malam fase kehamilan. Emosi campur aduk dari bahagia
dan sedih yang tiba-tiba terasa ganda dikala malam tiba. Bertanya pada diri
sendiri, apakah nanti kami bisa menjaga mereka?
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. WHO (2009) menyatakan bayi yang lahir kembar sering disertai dengan kelahiran prematur akan meningkatkan gangguan proses kelahiran dan kematian neonatal.
Namun,
demi menjaga kesehatan saya dan si baby-baby twin, kekhawatiran itu saya tepis
dan tetap melewati masa kehamilan yang mendebarkan itu dengan bahagia.
Pada
minggu ke-36 akhirnya bayi kembar kami lahir ke dunia. Mereka menjelma menjadi
dua bayi kembar cantik yang mungil. Ya! Mungil, karena mereka terlahir dengan
berat badan di bawah normal. Shafa lahir dengan berat badan 2.150 gram sedangkan Marwa 2.350 gram. Mereka masuk dalam kategori bayi
dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Umur kelahiran mereka yang sempurna pada 37
minggu, menjadikan maka mereka termasuk bayi prematur dengan BBLR.
Bertahan Hidup dari GangguanPernafasan Bertitel Bronkopneumonia
Singkat
kata, tahun pertama anak kembar ini kami sebut sebagai “Periode Bertahan Hidup”.
Bertahan hidup, karena bahkan dokter anak kami menaruh perhatian khusus pada
kedua bayi kembar ini. Dia paham betul, hal yang paling menakutkan bagi bayi
dengan BBLR adalah kematian pada waktu bayi. Sistim kekebalan mereka belum berkembang secara penuh
sehingga mereka sangat rentan terhadap infeksi.
Ada di satu
titik, dimana saya sebagai
ibu merasa begitu terpuruk. Merasa begitu berat untuk selalu terjaga di periode ini.
Kala itu, Shafa terserang demam disertai batuk, terlihat sulit bernafas dan
lemas. Saat itu, menjadi sangat sulit karena saya harus menjaga dua bayi. Jika
satu bayi sakit, maka secara otomatis bayi yang berada dalam satu kamar
berpotensi tertular. Oleh karena itu, kami segera memeriksakan mereka berdua ke
RS terdekat.
Hasil dari pemeriksaan darah
singkat, Shafa terkena infeksi bakteri sedangkan Marwa hanya demam biasa.
Mengingat usia mereka yang masih belum genap dua bulan, maka Shafa
direkomendasikan untuk segera rawat inap sedangkan Marwa rawat jalan. Kenapa
saya begitu terpuruk? Karena saya sedang memberikan mereka ASI ekslusif tanpa
bisa membuat stok ASI karena selalu habis oleh mereka. Jadi, saat itu saya
hanya berpikir bagaimana saya bisa meniru amoeba_untuk membelah diri karena
sakit itu?
TerapiPernapasan dengan Omron Nebulizer membuat Shafa Kembali Tersenyum
Kondisi genting itu membuat saya
harus lebih memprioritaskan untuk menemani Shafa di Rumah Sakit. Shafa positif
menderita Bronkopneumonia setelah menjalani
pemeriksaan Rontgen dada. Saya ingat, ada satu terapi yang membuat pengobatannya
menjadi lebih cepat. Yakni therapi inhalasi dengan alat nebulizer dari RS.
Therapi ini adalah pengalaman baru untuk kami. Sebelumnya, kami tidak tahu jika
pemberian terapi oksigen dan antibiotik bisa dilakukan dengan nebulizer. Alhamdulillah,
setelah menjalani perawatan di RS selama tiga hari, Shafa akhirnya berangsur
membaik dan diperbolehkan untuk pulang.
Pulang ke rumah, tentunya bukan berarti masalah selesai. Terapi inhalasi dengan dosis yang diberikan oleh dokter dianjurkan untuk dilakukan selama 1 minggu pasca bayi Shafa pulang dari Rumah Sakit. Itu berarti, kami harus tetap bolak balik ke RS untuk melakukannya. Dimasa keuangan keluarga bak telur orak –arik (karena pengeluarannya yang lumayaaaaaannnnn banyak pakai banget), maka kami harus mencari solusi agar bisa tetap melalukannya dengan biaya seminim mungkin.
Alhamdulillah, saya bersyukur, tetangga saya memperkenalkan kami nebulizer yang ok banget. Ternyata harganya cukup terjangkau. Atas bantuannya, kami akhirnya menjadi pengguna setia Omron Nebulizer tipe NE-C28. Bentuknya yang simple memudahkan saya memakainya, meski harus sendirian tanpa bantuan orang lain.
Alat ini bahkan tidak hanya digunakan oleh Shafa, namun oleh saudarinya Marwa dan kakaknya (usia 4 tahun) yang saat itu sedang batuk. Tentunya dengan dosis yang diberikan oleh Dokter.
Terima kasih kami pada Allah dan tentunya Omron Nebulizer. Sekarang Shafa telah bebas dari BP dan mereka berkembang menjadi anak kembar yang sehat dan lincah.
Pulang ke rumah, tentunya bukan berarti masalah selesai. Terapi inhalasi dengan dosis yang diberikan oleh dokter dianjurkan untuk dilakukan selama 1 minggu pasca bayi Shafa pulang dari Rumah Sakit. Itu berarti, kami harus tetap bolak balik ke RS untuk melakukannya. Dimasa keuangan keluarga bak telur orak –arik (karena pengeluarannya yang lumayaaaaaannnnn banyak pakai banget), maka kami harus mencari solusi agar bisa tetap melalukannya dengan biaya seminim mungkin.
Alhamdulillah, saya bersyukur, tetangga saya memperkenalkan kami nebulizer yang ok banget. Ternyata harganya cukup terjangkau. Atas bantuannya, kami akhirnya menjadi pengguna setia Omron Nebulizer tipe NE-C28. Bentuknya yang simple memudahkan saya memakainya, meski harus sendirian tanpa bantuan orang lain.
![]() |
Omron Nebulizer seri NE-C28 |
Alat ini bahkan tidak hanya digunakan oleh Shafa, namun oleh saudarinya Marwa dan kakaknya (usia 4 tahun) yang saat itu sedang batuk. Tentunya dengan dosis yang diberikan oleh Dokter.
Terima kasih kami pada Allah dan tentunya Omron Nebulizer. Sekarang Shafa telah bebas dari BP dan mereka berkembang menjadi anak kembar yang sehat dan lincah.
5 Komentar untuk "Omron Nebulizer, Terapi Pernapasan Terbaik Bayi Kembar Kami"
Waaah kembar 😍😍lucunyaaa sehat2 terus yaaa. Ternyata lebih hemat punya alat inhalasi sendiri di rumah ya mbaa.
Iya mbak rahmi. Lebih murah. Apalagi waktu itu ada sahabT yg bersedia minjemin. Alhamdulillah
Wah..asyik ya punya anak kembar. Untung masalah sdh teratasi ya mbak berkat alat ini. Sekarang sdh sehat pastinya si kembar ya...
Cantik2..😊
Ga rugi ya mbak ada omron di rumah kalo anak2 batuk atau kena penyakit saluran pernafasan tinggal di nebul aja. Moga2 si kembar sehat2 trs ya
Semoga Shafa dan Marwa sehat2 selalu ya mba..Lucunya sekarang udah gede ��
Posting Komentar