Penitipan Anak Bina Insani Semarang, Membentuk Anak Muslim yang Cerdas dan Ceria


     
Sumber : Google

    Jika ditanya pengen punya bisnis apa, maka sudah pasti jawabannya banyak. Hehehe, beginilah seorang emak yang berhasrat menjadi womenpreneur. Saya pernah bermimpi memiliki tempat salon muslimah dimana ada tempat permainan anak, pengen punya usaha katering sehat untuk bekal anak, pengen punya cafe buku yang ada permainan anak, dll. Dari semua keinginan itu ternyata ada satu hal yang mirip yaitu ada hubungan dengan anak. Sepertinya ini menjawab kebutuhan saya sendiri yaitu tempat permainan anak. Ya, sebagai ibu dengan 4 anak, kebutuhan pokok saya ya terkait dengan pengasuhan anak. Ya makanan mereka, ya tempat permainan mereka dll.
      Saat ini saya ingin sekali membuka sebuah daycare/ penitipan anak. Ide ini sebetulnya sudah tercetus 3 tahun lalu. Ketika  anak kembar kami (anak ke3 dan 4) lahir. Status pekerja dan tinggal di kota besar dan jauh dari orang tua memiliki banyak drama terkait pengasuh anak. Nah, daycare menjadi salah satu solusi yang tepat sebetulnya. Sayangnya, di beberapa daycare yang saya kunjungi memiliki banyak kelemahan. Misalnya tempatnya yang sempit sehingga tidak memberi ruang bermain yang cukup untuk anak dan tentu biaya yang cukup mahal.  Saat tinggal di Depok, sebetulnya usaha ini sudah ingin saya wujudkan.  Saat itu kami memiliki 2 rumah, dimana 1 rumah masih bisa dimanfaatkan untuk daycare. Namun sayangnya, rencana ini keduluan tetangga yang hanya berjarak 2 blok dari rumah. Jadi saya urungkan niat tersebut.
       Kini saat tinggal di Semarang dan setelah full selama 2 tahun mengasuh ke-empat anak tanpa bantuan pembantu, niat mendirikan daycare kembali menguat. Hal ini tidak semata-mata karena bersamaan datangnya kesempatan menjadi pengajar paruh waktu di sebuah kampus  swasta di kota ini. Selama 2 tahun di rumah, banyak pembelajaran dan korensi yang saya alami tentang day to day live with kids. Bahwa ternyata banya potensi yang sebetulnya harus dikembangkan di usia emas anak, bagaimana kesulitan ibu yang ingin tetap eksis berkarya namun memiliki halangan karena anaknya masih kecil, belum lagi biaya yang tidak sedikit jika kita menitipkan di tempat yang bagus. Sebuah Daycare yang ramah anak dan pun ramah orang tua mungkin sekali menjadi solusi terbaik untuk pengasuhan anak. Dengan penerapan sistem pengasuhan yang tepat dan lingkungan yang nyaman, maka akan banyak ibu yang nantinya tertolong. Bagi saya sendiri, saya berharap anak-anak saya tetap bisa merasa nyaman di rumah meskipun saya harus berangkat mengajar untuk sementara waktu.

Pas banget arisan gandjel rel bulan ini bertemakan bisnis apa yang ingin kamu miliki yang diangkat oleh mbak Wahyu dan BunSal, maka saya merampungkan perencanaan daycare saya. Ini beberapa persiapan yang sedang saya lakukan :


  1.        Nama 
Sumber : Google


Shakespeare berkata “What’s in a name?”. Umat muslim menjawab, nama adalah doa. Maka kamipun membuat sebuah nama “Bina Insani”. Nama ini mulanya adalah nama yayasan keluarga saya yang telah tiga tahun bergerak di bidang pendidikan di Pati. Saat ini kami telah memiliki 1 kelas PAUD dan 1 kelas TK dengan siswa kurang lebih 40 anak dan 4 orang tenaga pengajar. Nah penitipan anak ini nantinya juga insyaAllah bertitel “Penitipan Anak Bina Insani”


2. Visi dan Misi

Masa 0-5 tahun adalah masa yang paling penting di tahapan perkembangan anak. Dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah “golden age”. Saya berharap penitipan anak yang akan kami bangun dapat menjadi tempat mereka bertumbuh dan berkembang secara optimal, menjadi generasi muslimah yang mencintai agamanya, sesuai dengan namanya. Untuk itu diperlukan visi dan misi yang sejalan dengan cita-cita tersebut.

Visi :
Menjadi “rumah” yang nyaman untuk anak-anak, membantu mengasuh dan menstimulus perkembangan anak melalui kegiatan bermain, belajar dan istirahat secara proporsional untuk menjadi  anak yang soleh/solehah dan mencintai Al-Qur’an

Misi :
1.Mengasuh anak dalam nuansa “keibuan” (memberikan cinta dan kasih seperti anak sendiri)
2.Memberikan lingkungan rumah yang “Islami” yang cinta terhadap Al-Qur’an
3. Menstimulasi anak sesuai tahapan perkembangan
4.Memberikan aktifitas seni untuk stimulasi bakat dan minat anak

 3. Fasilitas

Kenyamanan anak tinggal di sebuah “rumah” sangat ditunjang dengan sarana yang ada di dalamnya. Apakah rumah tersebut bisa menjadi tempat yang nyaman untuk tidur, adakah tempat yang bersih untuk makan, apakah mereka bisa belajar mencuci tangan dengan baik, bisakah mereka bermain baik di dalam maupun di luar rumah. Sarana penitipan yang nyaman bagi orang tua diantaranya apakah lokasinya mudah diakses? Adakah tempat parkir yang nyaman? Adakah fasilitas penunjang lainnya seperti telp, air pam, cctv, dll.

Tempat penitipan anak yang cukup menjadi referensi saya yaitu Daycare Makara UI. Pada waktu kuliah di Psikologi UI, saya kerap mampir untuk melihat bagaimana fasilitas dan sistem pengasuhan disana.

TPA Makara UI Depok
Sumber @pettypetty dari Google

Berikut ini fasilitas minimum untuk penitipan anak yang nyaman yaitu 
- Ruang tidur
- Ruang makan
- Toilet dan wastafel
- Tempat bermain (indoor dan outdoor)
- Ruang administrasi
- Ruang dapur
- Tempat parkir
- Ruang belajar


Sarana prasarana
- 1 unit mobil antar jemput anak
- CCTV yang terpasang di lingkungan penitipan anak
- Alat permainan edukatif (1 set meja kursi anak, 1 perosotan indoor, 1 ayunan outdoor, 1 set permainan tenda-tendaan, 1 set permainan tematik)
- 1 set tempat tidur (sesuai kebutuhan anak)
- Peralatan memasak
- 1 lemari untuk tempat permainan
- 1 lemari untuk perpustakaan anak
- 1 lemari loker anak
- 1 rak sepatu
- 1 meja kerja
- 1 set komputer dan printer

4. Sistem pengajaran dan kurikulum
Sebagai tempat penitipan anak dengan muatan psikologi berbasis agama, maka pendukung software dan hardwarenya harus dipersiapkan dengan baik. Jika fasilitas, sarana dan prasarana diibaratkan sebagai hardware, maka sistem kerja, juknis, sop dan kurikulum adalah software yang menjalankan sistem pengajaran maupunpengasuhan yang nantinya akan dijalankan.

Beberapa dokumen yang harus  dipersiapkan terkait usaha ini, yaitu :
-  SOP Penitipan anak
-  Dokumen perijinan
-  Kurikulum pengajaran
-  Petunjuk teknis kegiatan harian
-  Buku perkembangan anak
-  Buku komunikasi orangtua dan lembaga
-  Mekanisme saran dan masukan
-  Form laporan harian pendidik/ pengasuh
-  Buku administrasi (keuangan dan kehadiran)

5. Tenaga Pengelola yang berkompeten
Tenaga yang akan menangani usaha ini yaitu :
1. Kepala , berpendidikan S2 Ilmu psikologi, penulis buku tentang anak
2.  Pendidik, berpendidikan PGTK
3.  Pengasuh, dengan perbandindan 3 anak 1 pengasuh
4. Pembantu umum, dengan tugas memasak, membersihkan fasilitas penitipan anak, membantu mengasuh anak
5. Driver, pengemudi dengan sim A

CSR untuk penitipan anak ini, diberikan diskon khusus untuk ibu single parent yang bekerja dan menitipkan anaknya disini. Syukur-syukur bisa memberikan beasiswa full 100%

Nah, diatas adalah beberapa todo list yang sedang saya persiapkan. Saya pernah mendengar, jika punya cita-cita maka sampaikanlah pada saudara, teman, sahabat dan mohon doa semoga cita-citamu terkabul. Istilah bahasa trainingnya, agar semesta alam merestuimu. Minimal, diri kita sendiripun semakin yakin dan berusaha giat untuk mewujudkannya. Jadi melalui tulisan ini, saya mohon doa ya gaes, semoga semua niat baik kita berjalan dengan lancar dan dapat terlaksana. Aamiin Ya Robbal ‘alamin. 


8 Komentar untuk "Penitipan Anak Bina Insani Semarang, Membentuk Anak Muslim yang Cerdas dan Ceria"

dee mengatakan...

Wah info berharga nih

Hidayah Sulistyowati mengatakan...

Semoga terwujud ya mba Yuli, moga lancar dan sukses dengan usaha yang sudah direncanakan dengan detil ini, aamiin

bunsal mengatakan...

Semoga terwujud ya Mbak Yuli.
Saya selalu suka bisnis2 rumahan yang targetnya anak-anak.
InshaAllah akan menjadi bekal terbaik demi generasi penerus yg siap sebarkan banyak hal dari sisi2 positifnya.

Aamiin, aamiin, aamiin.

Tampiasih dari Lombok ^_^

Wahyu Widyaningrum mengatakan...

Mbak Yuli, semoga tercapai ya Mbak. Lengkap sekali, ini memang sangat penting terutama di kota ya, yang ortunya sibuk kerja. Tengkyu :)

Relita Aprisa mengatakan...

Aamiin mb, semoga tercapai mb. Day care ini bisa benar2 membantu khususnya para kaum ibu yg punya profesi tapi pengen anak2nya jg terawat dg baik..

Irfa Hudaya mengatakan...

Semoga segera terealisasi ya mbak

Dewi Rieka mengatakan...

Semoga segera terwujud mbaa, aku terkagum2 penitipan anak di Kementerian Kehutanan, apiiik..

Rahmi mengatakan...

Moga terwujud mbaa. Prospeknya bagus slain itu membantu orang tua juga yg bekerja dan butuh tempat penitipan anak yg bukan sekedar nitip tp juga mendidik. InsyaAlloh barokah yaaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel