WASPADA!! Bahaya Cyber Sex pada Anak dan Remaja.
![]() |
Sumber : Google |
Kids
jaman now pasti sudah sangat akrab bermain internet. Tidak hanya demi bermain
game, dunia pendidikan baik TK, SD apalagi tingkat pendidikan yang lebih tinggi
acapkali menggunakan media ini untuk mempermudah pelaksanaan proses pendidikan.
Di satu sisi, ini tentu menguntungkan bukan hanya untuk pendidik namun pada
peserta didik yaitu anak sekolah itu sendiri. Karena penggunaan media internet
akan memudahkan siswa untuk melihat video pembelajaran, mendapatkan slide
presentasi dengan mudah sehingga proses penyerapan ilmu menjadi lebih cepat.
Internet
ternyata bermuka dua. Dibalik manfaat positif, internet menyimpan sisi
negatifnya. Satu hal yang wajib diwaspadai yaitu cyber sex. Bahaya cyber sex menghantui anak dan remaja kita dengan
semakin dekatnya mereka dengan dunia online. Kali ini saya ingin mengungkap
tentang cyber sex pada anak dan
remaja serta bagaimana upaya kita sebagai orangtua untuk mencegahnya.
Cyber Sex
Cyber sex sering dikenal sebagai aktivitas sex melalui dunia maya.
Kalau orang dewasa dengan pasangan sahnya mungkin biasa melakukan sex chat untuk komunikasi jarak jauh,
namun bagi anak-anak aktivitas cyber sex
ini sangat berbahaya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh
Plan Organization menemukan bahwa 6 dari 10 pelaku perdagangan sex menggunakan
internet untuk mencari klien potensialnya. Fakta bahwa sosial media facebook,
aplikasi mobile dan bahkan website telah digunakan untuk menghubungkan dengan
mudah antara korban dengan pembeli dalam proses perdagangan sex. Sungguh
menakutkan!
Bayangkan, anak dan remaja kita
yang belum waktunya melihat aktivitas sex dapat dengan mudah mengakses gambar
maupun video ini melalui internet. Awalnya mungkin mereka tidak tahu dan jijik.
Namun lama-kelamaan mereka bisa terbiasa dan bahkan mengalami kecanduan. Dan
kecanduan cyber sex akan menjadi malapetaka
bagi korban dan keluarga. Ini bisa berkembang menjadi satu gangguan jiwa dimana
penderita mengalami ketergantungan dengan internet untuk melepaskan syahwatnya.
Jika hal ini sudah menyasar pada anak, maka akan menjadi sangat berbahaya bagi
perkembangannya mental dan psikososialnya.
Karakter Anak dan Remaja
Sifat
dasar anak adalah suka bermain, sedangkan remaja adalah rasa ingin tahu yang
sangat besar. Terkait usia mereka yang rentang 5-17 tahun, menjadikan
pengalaman hidup mereka masih terbatas. Sehingga terkait hal yang baik tidak
baik, benar dan tidak benar menjadi terbatas. Asalkan itu membuat mereka
senang, maka mereka akan senang hati melakukannya. Termasuk di dalamnya bermaik
games, melihat situs-situs baru, mencoba hal-hal baru dan sebagainya.
Kehadiran
orang dewasa dalam perkembangan anak dan remaja menjadi penting, karena
merekalah sosok panutan yang menjadi “role model” atau panutan. Di orang
dewasa-lah jawaban benar dan baik untuk hal tertentu selayaknya keluar. Orang
dewasa dalam hal ini sebaiknya adalah kedua orang tuanya. Orang tua yang peduli dengan perkembangan
anaknya, sepantasnya tahu dan mengerti kebutuhan kids jaman now. Salah satunya
tentang internet. Disinilah pentingnya orang tua jaman now harus bisa melek
teknologi agar bisa mengawasi dan melindungi anaknya dari cyber sex.
Upaya Pencegahan
Orang tua memiliki tanggung jawab yang luar biasa dalam
menjaga anak-anaknya. Termasuk menghadapi bahaya cyber sex. Berikut ini adalah strategi menolak bala cyber sex yang bisa kita lakukan
Pertama, Memberlakukan
“setting parental control” pada
aplikasi mobile di selular anda
Anak-anak sering melihat video yang menarik
melalui youtube. Maka satu hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan setting
terbatas atau parental control pada youtube yang terinstal di selular anda.
Caranya yaitu :
Masuk ke youtube, tekan menu di kanan atas.
Pilih pengaturan-Umum-lalu klik “mode terbatas”.
Kedua, Praktekkan
internet sehat di rumah
![]() |
Internet sehat sumber : Google |
Saya termasuk keluarga yang memperbolehkan
anak bermain gadget. Kenapa? Karena banyak hal positif yang bisa dipelajari
anak melalui gadget. Namun, ada aturan dasar yang saya berlakukan dalam
penggunaan internet di rumah kami.
-
Untuk anak pertama yang berusia 12 tahun. Dia
mendapatkan selular dengan akun sosial media. Waktu dia menggunakan HP sangat
terbatas, karena hanya bisa dilakukan sepulang sekolah dan sebelum
magrib.Karena jadwal sekolahnya yang fullday, maka dia hanya mendapatkan akses
bebas di hari selasa, kamis pada pukul 15.00-18.00. Nah, di hari sabtu (libur)
dia mendapatkan akses bebas terbatas.
-
Untuk anak ke-2 dan si kembar yang masih sekolah
kecil (playgroup-sd kelas 1), mereka mendapatkan akses ke HP melalui HP saya.
Dimana saya bisa mengontrol games apa yang boleh/ tidak boleh diintal di HP,
video seperti apa yang bisa dilihat melalui youtube online dan yang telah
didownload
-
Penerapan waktu no HP, no TV di rumah
Setiap
malam, sehabis magrib hingga tidur, kami menerapkan “No HP dan No TV” di rumah
bagi semua orang. Kecuali untuk orangtua memeriksa ada tugas sekolah untuk
anak-anaknya.
Ketiga, Jaga
Privasi di Media Sosial
![]() |
Internet sehat |
Nah,
poin yang ketiga ini mungkin hal yang paling sulit dilakukan. Mengingat
kebutuhan manusia untuk eksis di dunia maya semakin tinggi. Kemudahan selfie,
wefie dan post di media sosial ternyata bisa membuka pintu ke jurang media
sosial. Oleh karena itu, tips ketiga yaitu dengan menjaga privasi kita.
Berikut ini adalah daftar yang harus kita jaga untuk disebar
di media sosial, yaitu :
1. Data pribadi
Data yang dimaksud terutama alamat lengkap
baik rumah maupun sekolah anak. Jika ingin publish, buatlah inisial dari
alamat. Minimal ini dilakukan untuk melindungi diri kita dari kejahatan orang.
2, Foto pribadi
Perlu sekali
kita menjelaskan kepada anak-anak tentang etika kesopanan publish foto. Baik
share maupun setting profil. Jika anak-anak kita sudah dewasa dan menggunakan
hijab, maka kitas selalu harus mengingatkannya untuk menjaga dirinya.
3. Cerita pribadi
Anak-anak perlu
diingatkan untuk tidak perlu sharing curhat masalah pribadi di media sosial.
Karena tentunya hal ini tidak ada gunanya. Buat apa? Justru ini akan memancing
orang-orang yang memanfaatkan situasi untuk mendekatinya. Ajaklah anak-anak
untuk terbiasa curhat kepada orang tuanya daripada curhat melalui media sosial.
Mendidik anak layaknya merawat
tumbuhan. Perlu proses dan kesabaran, tidak seperti membalikkan telapak tangan.
Dalam prosesnya banyak sekali hama dan penyakit yang bisa menyerang mereka.
Oleh karena itu, orang tua diharapkan memiliki kesabaran yang ekstra serta ilmu
khusus untuk bisa menjaga buah hatinya. Hal ini menjadi hal yang wajib,
khususnya di era jaman now. Dalam hal serangan cyber sex, orang tua harus melek teknologi dan menerapkan internet
sehat untuk anak-anak. Saya yakin mbak Dewi dan Mbak Ningrum setuju dengan pendapat saya. Tidak perlu dikekang, diperkenalkan sewajarnya namun
tetap dalam pengawasan orang tua. Semoga Allah selalu melindungi keluarga kita
dan menjaga anak-anak agar kelak menjadi orang sholeh dan solehah. AAMIIN Ya Robbal
Alamin.
8 Komentar untuk "WASPADA!! Bahaya Cyber Sex pada Anak dan Remaja."
Wah iya bener aku jg sll dampingi anak2 tiap mrk buka laptop, yg kebolehan tu liat youtube tuto bikin kue, atau gambar yg bermanfaat sj.mksh y mbak
Ini yang juga aku takutkan mbak Yul, sampe sekarang aku rajin ngecek hape anak-anak, dan aku juga batasi dan sebisa mungkin kudampingi saat menggunakan internet
aku belum punya anak siih wkwk, tapi aku ada adik yang emang mesti aku awasin terus saat berselancar di dunia mayaa
Serem ya mbak, anak harus diawasi ketat tentang cyber sex ini, semoga selalu dalam lindungan Allah agar terhindar dari kejahatan seperti itu Aamiin
Saya termasuk ibu yang memperbolehkan anak bermain gadget. Tentunya ada batas-batas tertentu yang dismpaikan kepada si anak. Saya pun bercerita kepada anak-anak,untuk tidak menuliskan data pribadi di media sosial
makasih sahringnya bermanfaat
Wah, semoga anak kita terhindarkan dari bahaya cyber. Aamiin.
ilmu banget buat aku ini soal penanganan cyber sex untuk anak. Makasih banget mbak
Posting Komentar