Pesan Lama
![]() |
Sumber: twitter |
Pesan Lama
Langkah kakiku terhenti. Nani
memandangku sedih.
“Jihan, apa kabar?”
Katanya sambil memeluk tubuhku yang ringkih
“Aku baik, Nan.” Jawabku
tak bisa melanjutkan kata-kata
“Sudahlah, han.
Selesaikan mimpimu, lalu bangun. Aku sayang kamu, sahabatku.”Jawabnya
membuyarkan lamunaku ke 2 bulan yang lalu
........
2 bulan sebelumnya
Sebuah surat datang. Kali ini aku
harus berangkat selama 3 hari ke Jogja. Ya, ini adalah penugasan yang biasa
untukku. Setelah kutandai agenda itu calendar HP. Segera kulipat surat itu dan
memasukkannya ke tempat sampah.
Keesokan harinya, aku berangkat
menggunakan pesawat paling pagi. Iseng kuupload status “first flight to Yogya”.
Sebuah pesan datang.
“Satu kesempatan yang
langka, Jihan. Apa kabar?” bunyi pesan itu.
Sebuah nama yang sudah
berhasil kuhapus selama 14 tahun ini. Haryo, lelaki yang meninggalkan luka yang
besar kala itu. Dia pergi hanya berbekal pesan sms ketika ulang tahunku. Pilu
yang kurasakan membuatku mantap untuk menutup akses atasnya. Dan ini berhasil
kulakukan. Entah kenapa aku harus masuk ke group wag kampus. Dan dia salah satu
anggota disana.
Jantungku berdegup
kencang. Rasanya membaca pesannya membuatku muntah. Tapi kejadian akhir-akhir
ini membuatku bingung. Aku menantikan kehadirannya, meskipun hanya di
whatsappgroup. Ketika dia hanya mengirimkan senyum untuk membalas ocehanku
disana.
Aku rasa, sampah itu tidak
selamanya hilang. Dia masih tertinggal dihatiku, tak terhapus meskipun sudah
berselang 14 tahun lamanya.
..............
“Jihan, ayolah. Sadar. Haryo
meninggalkanmu saat itu. Ingatlah ketika kou terpuruk karena kelakuannya.”
Seruan Nani membuyarkan lamunanku.
“Iya, aku tahu Nan.
Tapi, aku meyukainya ketika kemarin kami bertemu.” Kataku lemah.
“Apa? Gila. Apa kou
menemunya?” Lengking Nani
“Iya. Tapi kami hanya
berbicara , makan siang dan dia mengantarku pulang.” Jawabku jujur
“Lalu, apa yang kalian
inginkan? Apa kou menikmatinya?” Tanya Nani semakin dalam
“Entahlah, Nan. Aku
bingung sekarang. Tapi tidak mungkin ada jalan kembali untuk kami. Dia telah
menikah. Meskipun mereka tinggal berjauhan.” Kataku
“Tidak ada meskipun,
Jihan. Kou harus membersihkan hatimu. Lihatlah dirimu sendiri. Kou memiliki
masa depan yang baik dengan Anto. Sebentar lagi kalian akan menikah.” Kata Nani
semakin tak terkendali
“Aku mengerti
kekhawatiranmu, kawan. Tapi tidakkan boleh aku menikmatinya sebentar? Untuk
menghapus luka. Sekedar merasakan hari indahku dulu, ketika kami masih bersama.”
Kataku semakin melantur.
“Apa yang ingin kou
nikmati? Sampah luka? Tidakkah kou sadar. Dia mencampakkanmu sekali, dan tidak
ada jaminan dia tidak melakukannya lagi. Sampah ya sampah. Kou harus tetap
membersihkannya. Jika perlu kou buang jauh-jauh. Jangan pernah menyimpan sampah
itu di rumah.” Jawab Nani
“Entahlah, Nan. Aku
bingung.” Jawabku mulai terisak
Dan memang sulit, jika itu adalah
mimpi yang pernah kou miliki. Senyuman yang begitu jahat, kalimat yang begitu
merdu.
“Ya, dia memang pemikat.
Dan aku selalu kalah dengannya.” Jawabku
“Nggak, Jihan. Kou
pernah melupakannya, dan sekarang kou bisa melupakannya.” Kata Nani menggenggam
tanganku.
Air mataku mulai menetes
“Jihan, ingat. Besok kou
akan lamaran dengan Anto. Jangan sampai pertemuanmu dengan Haryo membatalkan
rencana yang sudah kalian buat. Aku sungguh tidak akan terima.” Kata Nani
“Iya, iya. Aku tahu.
Duh, pertemuan bodoh. Seharusnya aku menuruti nasehatmu, Nan.”
.....
Sebuah pesan masuk di malam itu
“Jihan, aku sungguh
menyesal telah meninggalkanmu dulu. Bisakah aku memperbaikinya sekarang?” Ucap
pesan itu
Dan dengan kesungguhan hati, kuhapus
pesan itu tanpa sebuah hurufpun terkirim.
Dan hati harus selalu terjaga agar selalu
bersih.
1 Komentar untuk "Pesan Lama"
Pesan lama yang sudah tersampaikan atau belum nih
Posting Komentar