Lima (5) Tips Mengajarkan Puasa kepada Anak-Anak


Lomba menggambar di Mushola Al Barokah
Dalam rangka Ramadhan 1440 H

Ramadhan tiba ramadhan tiba
Tiba-tiba Ramadhan-tiba tiba Ramadhan
----


Sepenggal lirik lagu itu sering dinyanyikan oleh anak-anak saya di rumah. Khususnya menjelang bulan Ramdhan tiba. Rupanya gubahan lagu yang semacam parodi itu sedang tenar di channel yang biasa mereka tonton (di rumah kami jarang sekali melihat tv karena rusak dan sengaja tidak diperbaiki untuk menghindarkan anak-anak terlalu sering melihat tv).
Tidak hanya terdengar segar (karena permainan lirik dan cara mereka menyanyikan lagu tersebut), rupanya, sepenggal lagu itu dapat membantu saya untuk “mengenalkan” ibadah puasa kepada anak-anak.
Kenapa sih puasa perlu dikenalkan kepada Anak?
Jawabannya adalah karena perilaku yang baik harus ditanamkan sedini mungkin, agar membentuk karakter muslim sejati di kemudian hari.

Nah, untuk itu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan dan mengajarkan ibadah puasa kepada anak. Berikut adalah lima (5) tips yang saya lakukan kepada keempat anak saya di rumah.
Pertama, memberikan pemahaman ibadah puasa dan ibadah lain di bulan Ramadhan bagi kaum muslim
                Hal pertama dan utama adalah memberikan pemahaman yang benar tentang puasa kepada anak-anak. Selain pengertian puasa yang didapatkan di sekolah mereka, ajaran tentang puasa sering menjadi topik diskusi di meja makan. Terutama satu bulan sebelum puasa. Hal ini penting dilakukan karena anak-anak itu kritis. Banyak pertanyaan mereka yang perlu penjelasan yang benar. Nah, butuh kesabaran ya, Bun. Terutama menghadapi anak kecil seperti kembar Shafa Marwa yang masih balita. Terkadang mereka menyampaikan pertanyaan yang sama dan berulang-ulang. Kuncinya adalah menjelaskan sebisa dan sesederhana mungkin agar mereka bisa memahami.
Celetukan-celetukan pertanyaan yang biasa saya dapatkan yaitu :
Apa sih puasa?
Kapan ya puasa dilakukan?
Apa itu imsak?
Kenapa tidak boleh makan?
Aku haus, boleh nggak berkumur-kumur?
dsb

Kedua, dilatih sejak usia dini
Ada ungkapan yang menyatakan, belajar di usia kecil bagaikan memahat di atas batu. Sedangkan belajar di usia dewasa bagaikan mengukir di atas air. Demikian pula sebuah perilaku yang ingin dibentuk. Akan lebih mengakar jika diajaran sejak dini, daripada menunggu remaja apalagi dewasa baru memulainya.
Di keluarga kami, belajar berpuasa diajarkan sejak usia dini. Sejak usia 3 tahun mereka sudah tahu tentang sahur meskipun belum berpuasa. Alhamdulillah anak pertama (13 tahun) sudah full sehari penuh tanpa pemantauan (dia bertanggung jawab penuh atas puasa yang dilakukan).
Ketiga, membuat kesepakatan challenge dan reward
Di keluarga kami (dan dibanyak keluarga muslim pastinya) latihan berpuasa biasa dilakukan secara bertahap. Ada yang dikenal dengan puasa mbeduk, ngasar dan full. Puasa mbeduk artinya puasa yang dilakukan sejak sebelum subuh hingga adzan Zuhur. Setelah itu lanjut lagi hingga magrib tiba. Begitu pula puasa ngasar yang boleh break puasa di saat Ashar.
Di awal bulan ramadhan kami membuat kesepakatan challege dan reward bagi anak pertama dan kedua yang kami rasa sudah cukup siap dalam berpuasa. Bagi yang berhasil puasa full akan mendapat tambahan uang saku 100% dari biasanya. Jadi di hari itu dia mendapatkan 2x uang saku. Yang puasa Ngasar maka tambahannya 50%. Dan yang puasa dhuhur tidak dapat tambahan, karena itu kewajiban. Yang spesial dari pengambilan rewardnya, bisa diambil di awal bulan atau di akhir bulan. Seperti si kakak yang mengambil bonusnya duluan dan berhasil membeli satu set peralatan hand letteringnya dengan harga yang lumayan. Sedangkan si adek lebih memilih nanti-nanti saja sambil mengumpulkan daftar belanja yang mau dibeli.
Keempat, membuat menu sahur dan buka puasa yang (sebisa mungkin) spesial
                Spesialnya bulan puasa ada di menu berbuka dan sahur. Ini menjadi satu magnet dan semangat tersendiri untuk anak-anak. Saya akan berusaha membuat menu yang (sebisa mungkin) spesial. Nggak dipaksakan amat, sih. Biasa saja, sesuai kemampuan (keuangan dan memasak). Hehehe. Namun yang penting yaitu menu minuman yang tersedia, seperti kolak, es kelapa, es buah dan sebagainya bisa direquest sesuai permintaan anak-anak.
Kelima, membuat aktivitas menyenangkan
                Agar puasa di bulan Ramadhan menjadi pengalaman yang menyenangkan, maka sebagai orang tua kami berusaha membuat aktivitas yang menyenangkan. Tidak melulu tidur di siang hari yang justru akan membuat mereka menjadi malas. Aktivitas itu seperti ikut pesantren kilat dengan pilihan program yang disukai anak, ngabuburit menjelang berbuka, shalat tarawih di mushola yang bisa mendekatkan mereka dengan teman-teman di komplek, mengajak berkebun dan olahraga ringan lainnya.
Itulah lima (5) tips di keluarga kami untuk mengajarkan anak-anak berpuasa. Tentunya pelaksanaannya melihat kondisi anak-anak di hari itu. Ada suatu ketika si adek (anak kedua) pusing dan tidak kuat puasa, maka dia boleh membatalkan puasanya. Namun keesokan harinya dia sudah sehat dan meneruskan kembali untuk berpuasa. Semoga dapat bermanfaat ya. Semangat berpuasa.

15 Komentar untuk "Lima (5) Tips Mengajarkan Puasa kepada Anak-Anak"

mydock mengatakan...

sangat menginspirasi..
mengajari anak untuk beribadah itu memang harus dilakukan sejak dini, agar kelak menjadi ana yang shalih shalihah...

Hidayah Sulistyowati mengatakan...

Mengajarkan anak-anak berpuasa pertama kali itu, yang penting jangan memaksa. Dulu anakku belajar sejak usia 4 tahun, puasanya setengah hari. Begitu usia 6 tahun, mendadak puasa full dan udah nggak dipaksa-paksa

Dinilint mengatakan...

Keren, dari kecil udah belajar puasa. Emang segala sesuatu kalo diajari. Dari kecil, lebih mendarah daging.

Mechta mengatakan...

Alhamdulillah anak-anak sudah belajar puasa ya mba. Setuju sekali bahwa pembelajaran ini hendaknya dimulai sejak dini. Ada kerabat yg saat anak2 mereka kecil hingga remaja penuh pemakluman untuk tidak puasa, walhasil saat dewasa mereka kesulitan untuk membiasakan hal itu..

Momtraveler mengatakan...

Dulu pun aku pake cara di atas untuk ngajarin puasa ke kakak mbak. Alhamdhulilah kalo ga salah sejak kelas 2 SD udh mulai full puasanya

Rahmi Aziza mengatakan...

Bener2 harus kreatip bikin kegiatan yang membuat anak2 lupa sama rasa laparnya. Anakku yg pertama 8,5 tahun cuma beberapa kali berhasil puasa penuh, selebihnya puasa bedug 😅😅

Ni Roha Panjaitan mengatakan...

Anak pertama dan keduaku, udah mulai puasa maghrib umur 6 tahun, langsung full satu bulan. Yang ketiga ini belum tahu nanti, secara saat dia nanti belajar puasa, aku dan pak bojo udah tua, semoga masih punya kekuatan dan kesabaran melatih dia belajar puasa.

cputriarty mengatakan...

Alhamdullilah anak2 akan lebih mudah paham belajar hakikat puasa jika dikenalkan sejak kecil ya mbak.Karena saya sudah mengalami sendiri anak2 saya bisa menjalankan puasa tanpa kendala

Ika Puspita mengatakan...

Alhamdulillah, dari si sulung sampai si bungsu tidak ada kesulitan melatih puasa. Dari usia PAUD sudah kubiasakan ikut puasa ramadan. Bahkan si Rara ini udah full puasa sejak belajar puasa. Alhamdulillah

Nia Nurdiansyah mengatakan...

Emang paling enak ngajarin dari masih kecil ya Mba, jadi nanti pas gede dan udah mulai paham jadi gampang nerapin kebiasaannya

Dewi Rieka mengatakan...

Anak-anak biasanya main bareng temannya, tahun ini ikut pesantren kilat, dan bikin proyek nulis, biar nggak terasa lapar dan hausnya..

Nailah mengatakan...

Seru ya kalau ada kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu menunggu buka puasa biar anak nggak rewel hehe

Uniek Kaswarganti mengatakan...

Nah, tips yang kelima nih suka terlewat. Kadang ortu lupa bahwa anak butuh dialihkan perhatiannya melalui berbagai kegiatan yang menarik.

Bocah Renyah mengatakan...

Paling susah itu memang menjelaskan kenapa kita harus berpuasa kepada anak kecil. Kan laper ntar Bu? Kalau mati gimana? Pasti gitu reaksina :)) Kudu sabar pelan2 ya menjelaskan dan melatih mereka puasa sejak dini

Ika Puspita mengatakan...

Anak-anakku kuajarkan berpuasa dari mereka usia TK. Awanya puasa sampai dhuhur, trus lanjut sampe maghrib. Pelan-pelan sih dikasih pengertian, kalo puasa Ramadahan itu wajib buat umat muslim. Alhamdulilah, sekarang udah terbiasa puasa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel