Cerita Pengalaman Yoga: Tips Sehat untuk Usia 30an keatas


Usia Cantik: Fakta dan Upaya

Di ranah perkembangan, manusia mengalami beberapa perubahan selama hidup. Dimulai dari O tahun, bayi, anak-anak, remaja, dewasa mula, madya dan dewasa akhir hingga kematian. Setiap tahapan perkembangan manusia mengalami perubahan baik fisik, emosi maupun sosialnya. Ketika berbicara tentang perempuan, ada sebagian orang yang memberikan definisi tersendiri dalam fase kehidupannya,  yaitu dengan munculnya istilah usia cantik.
Usia cantik adalah usia ketika seseorang memasuki fase dewasa madya atau dalam fase puncak kecantikannya. Beberapa teori menyebutkan bahwa perempuan paling cantik di usia 32 tahun.  Setelah itu, tentunya tantangan kecantikan dan kesehatan menjadi persoalan tersendiri bagi sebagian besar perempuan.
Friendship_Goals bersama teman-teman cantik

Sebagai generasi milenial, yang mengenal lagu DAN dan JAP (jadikan aku pacarku)-nya Sheila on Seven, maka saya adalah satu dari sekian perempuan yang berada di tahapan usia cantik. Hayo siapa pembaca disini yang tahu dua lagu diatas? Toss dulu, ah geng tim tam. Nah ngomongin prioritas utama di usia cantik, pasti semua setuju yang penting sehat. Apalagi ketika kaum hawa ini sudah hendak memasuki usia  40an badan nggak bisa dibohongin. Setelah seharian bekerja maka jam malam sudah semakin cepat. Sesudah adzan Isha’  biasanya langsung pengen rebahan cantik (hehehe sambil nonton Dorama terbaru).
Bagi perempuan, tantangan kesehatan tidak hanya melulu tentang kondisi fisik. Perubahan emosional terkadang menjadi momok tersendiri. Maklum, konon perempuan lebih menggunakan sisi emosionalnya ketimbang rasional. Konon, ya. Saya tidak akan mengulas lebih banyak tentang hal tersebut, disini. Masalah emosional yang umumnya dihadapi oleh perempuan kaum cantik ini yaitu mood atau jejak emosi  akibat hormon yang ada dalam tubuhnya menjelang ataupun paska menstruasi. Jadi, si kembar estrogen dan progesteron selain sebagai penyeimbang tubuh juga kadang datang membawa teman-temannya, yaitu jerawat dan beragam stres yang ada. Nah, nyampe dah kita pada bahasan stres bulanan perempuan. Dan ini menjadi tantangan bagi definisi cantik itu sendiri.
Bicara tentang menghadapi stres, setiap orang memiliki caranya masing-masing. Nah, karena stres ini terkait erat dengan kesehatan, maka saya akan sharing tentang beberapa hal yang saya lakukan akhir-akhir ini.

Keseimbangan Lahir dan Batin
Kesehatan Menyeluruh, Mind Body and Soul
Sumber: Google

Sekarang, target kesehatan saya  bukan lagi menciptakan tubuh yang langsing.  Menjadi langsing, baik itu dengan hitung-hitungan tinggi badan dan berat-badan maupun menggunakan rumus massa Otot tubuh (Body Mass Index). Yakinlah, itu sulit, Sist. Susah? Iya. Karena menurunkan berat badan itu tidak seperti menaikkan berat badan. Lihat postingan makanan di sosmed saja, badan sudah naik 0,5 kg. Sedangkan menurunkan berat badan bagaikan.....(susah deh mendeskripsikannya). Sedih, kan? Hiks. Oleh karena itu, “target langsing” telah  saya jauhkan dari to do list hidup saya.
Lalu, saya memiliki target berikutnya yaitu hidup sehat adalah hidup seimbang. Mudahnya adalah sehat lahir dan batin. Badan tetap sehat dan pikiran riang. Kalau lebih lengkapnya, menjaga keseimbang mind-body and soul.

Jurus Seimbang ala Saya
Mind-memiliki pola pikir sehat, tenang, fokus dan bahagia.
Body, Menjalankan pola hidup sehat. Makan sehat, istirahat cukup, olahraga ada lah.
Soul- Perbanyak ibadah, fokus pada hari ini ketimbang masa lalu yang berisi kenangan yang pedih tak terperi. #Eaaa

Olahraga untuk Kesehatan

Siapa disini yang hobi olahraga?
         Yes, kamu? Tos ah! Kalau saya, olahraga apa aja suka, dari mulai jogging, senam, basket, dll, kecuali berenang. Kenapa? Karena saya belum bisa berenang. Saya pakai kata belum, karena siapa tahu suatu saat tergerak hari saya untuk belajar berenang kembali. Selain itu, saya memiliki trauma tersendiri tentang berenang. Beberapa puluh tahun lalu, saat saya sedang bekerja mengawal sebuah training outbound, tiba-tiba seorang teman menceburkan saya di kolam renang. Pada saat itu memang sedang games di sekitar kolam renang. Rupanya itu adalah kejutan ulang tahun untuk saya. Kejutan ini telah disiapkan oleh teman-teman peserta pelatihan.
          Namun, mereka tidak tahu kalau saya tidak bisa berenang. Nah, pada saat itu saya benar-benar merasa takut karena hampir tenggelam dan berakibat fatal. Untungnya teman tersebut segera menyadari hal itu dan langsung mengangkat tubuh saya ke atas dan teman perempuan segera memberikan pertolongan pertama untuk saya. Nah, jadinya hingga sekarang olahraga renang kadang masih saya hindari.

Berkenalan dengan Yoga

Bagi saya, yoga adalah salah satu jenis senam kesehatan. Sama seperti aerobic, bellydance, zumba dan laing-lain. Untuk Yoga, sebetulnya saya cukup lama merasakan keraguan apakah akan mencoba senam ini atau tidak. Karena hingga saat ini yoga dianggap haram. Hingga suatu ketika, saya merasakan sakit di sekitar punggung (tulang belakang). Nyeri, pegal, sakit dan sebagainya. Setelah saya berkonsultasi dengan dokter, saya disarankan untuk mencoba berenang. Nah, kembali ke masalah saya sebelumnya dengan berenang.
Karena nyeri yang tak kunjung hilang, akhirnya Saya mecoba berenang kembali. Kebetulan tempatnya dekat sehingga mudah dijangkau. Setelah saya berenang beberapa kali, Saya masih juga belum merasakan perubahan. Memang sih, semua butuh proses. Lalu, kembali deh musuh lainnya yaitu malas. Saya pun mencoba melakukan olahraga lain, yaitu jogging dan Zumba. Intinya sih yang penting olahraga. Zumba rutin seminggu 2x namun rasanya masih belum cocok. Dan untuk jogging yang waktunya pagi, agak sulit rutinitasnya karena bareng dengan kerempongan pagi hari dengan anak sekolah.
Oleh karena itu, saya konsultasi lagi dengan dokter. Pertanyaannya masih seputar olahraga apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi nyeri di punggung. Dengan mempertimbangkan deskripsi nyeri punggung dan yang lain, dia menyarankan untuk melakukan yoga. Kebetulan, di komplek kami sedang dimulai latihan yoga seminggu 2x. Dan beliau termasuk peserta yang ikut. Lalu, ketika saya tanya tentang halal dan haram, dia menjawab, insyaAllah niat yang dilakukan untuk olahraga dan kesehatan. Instrukturnya juga muslim dan yang ikut semua kebanyakan muslim. Akhirnya dengan membaca beberapa referensi dan bertanya pada beberapa teman yang paham tentang agama Saya putuskan mencoba ikut Yoga.

Pengalaman Pertama Senam Yoga

Saya mengikuti yoga pertama kali kira-kira sejak bulan November 2019 di komplek perumahan. Kebetulan ibu-ibu PKK ada yang berinisiatif mengadakan kelas yoga privat untuk warga yang berminat. Setiap kali latihan diikuti oleh sekitar lima hingga 6 orang. Yoga biasanya dilaksanakan Sabtu dan Minggu pagi. Ada perbedaan di dua hari tersebut. Hari Sabtu biasanya diikuti oleh ibu-ibu yang fokus pada basic yoga, yang gerakannya masih pelan. Sedangkan di hari Minggu sudah ada gerakan flow yoga selama 30 menit. Awalnya Saya tidak mengetahui ada perbedaan di pelaksanaan hari tersebut. Saya memilih mengikuti jadwal  di hari Minggu pagi karena sesuai jadwal Saya yang kosong.
Mengikuti flow yoga bagi pemula seperti saya, ternyata sangat berat. Setelah latihan, biasanya saya merasakan njarem-njarem sampai hari Rabu. Apa sih njarem? Itu lho buat menambal lubang di baju. Hehehe, nggak ya. Bagaimana ya? Nyeri-nyeri atau pegal-pegal di badan, kira-kira begitu. Berbeda dengan ketika saya mengikuti senam lain. Padahal gerakan Yoga terkesan lebih santai, tenang dan lambat, tapi justru inilah perbedaannya.  

Perbedaan yoga dengan senam yang lain.

Seperti cerita di atas, Saya sudah mengikuti beberapa jenis  senam sebelumnya. Bedanya yoga dengan jenis senam yang lain adalah yoga dilakukan sangat tenang,  gerakan dilakukan secara perlahan dan teratur, fokus pada kesadaran pada nafas dan kesadaran diri. Sedangkan jenis senam lain biasanya untuk meningkatkan stamina dan membentuk area tubuh-tubuh tertentu. Jenis pengiring senamnya juga berbeda. Yoya yang saya ikuti banyak menggunakan musik instrumental  atau lagu-lagu umum yang beralunan lembut.  Persamaannya ya semuanya adalah jenis olahraga dengan menggunakan alunan musik sebagai media selama senam berlangsung.

Yoga biasanya menggunakan alunan musik yg tenang, seperti alunan musik instrumental (saya lebih suka menggunakan gitar instrumental jika berlatih sendiri di rumah) yang  membuat kita rilex. Terutama sesudah flow yoga  di gerakan penutup. Saya bisa tertidur selama kurang lebih lima menit.  Namum setelah itu, rasanya tubuh menjadi segar dan fokus menjadi lebih baik. Dan yang jelas terasa, keluhan sakit di punggung saya semakin berkurang.

Manfaat yoga untuk meredakan stres

Hal lain yang membuat saya akhirnya berani mencoba Yoga yaitu, Yoga agak mirip dengan terapi meredakan stres yang biasa saya pakai ketika memfasilitasi kelas manajemen stres yaitu relaksasi progresif. Di relaksasi progresif, peserta diajak untuk melakukan penegangan otot-otot tertentu dalam beberapa saat kemudian merelaksasinya . Di dalam relaksasi progresif ini mengkombinasikan olah pernafasan dengan rangkaian gerakan seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu. Nah, ini agak mirip dengan gerakan yoga. Cuman bedanya, dari beberapa literatur yang saya baca, gerakan yoga lebih banyak rangkaian gerakannya dan semakin mahir peserta melakukan yoga maka semakin elastis badannya dalam melakukan gerakan.



             Dear all, itulah pengalaman Saya mengikuti kelas Yoga. Dengan niat utama untuk berolahraga demi menjaga kesehatan. Pilihan Yoga juga tepat menjadi tips sehat untuk usia 30an keatas karena gerakan-gerakan yang dilakukan tenang dan tidak berbahaya khususnya untuk lutut dan persendian. Asalkan dilakukan dengan cara yang tepat, ya. Dan karena ini agak mirip dengan teknik relaksasi, maka dengan ikut yoga saya bisa mengunakan sebagai salah satu teknik coping stres. Demikian sharing dari saya, semoga bermanfaat. 

16 Komentar untuk "Cerita Pengalaman Yoga: Tips Sehat untuk Usia 30an keatas"

meutybulan@gmail.com mengatakan...

Siiiapp mba...cayoo

meutybulan@gmail.com mengatakan...

Siiiapp mba...cayoo

Maya Atika mengatakan...

Seumur-umur nyobain yoga waktu masih kuliah saja, semenjak kerja, dan sekarang sudah jadi ibu rumah tangga malah jarang olaraga...enath kapan bisa yoga lagi.

Tirami Widyawati mengatakan...

Wahh cocok nih buat mamaku. Mama awet muda banget, pasti suka kalau ada info begini. Baru tau juga kalau yoga bisa meredakan stress. Aku lagi pengen menjaga pola hidup supaya tetap sehat, doain ya mba semoga bisa konsisten hihi

Anjar Sundari mengatakan...

Lihat postingan makanan aja berat langsung naik setengah kilo? Haha, itu saya banget mbak, tau aja deh.

Yoga tuh intinya konsentrasi dan fokus ya mbak. Dua hal yang saya masih belum bisa lakukan. Kemudian teknik pernafasan juga bagus :)

Mechta mengatakan...

Wah.jadi tertarik untuk mencoba Yoga nih. Mulai cari2 info di sekitar tempat kami aah.. Thx sharingnya y mba..

Dini Rahmawati mengatakan...

sudah lama ingin coba yoga, tapi di sini agak sulit cari instrukturnya mbak. sepertinya tenaaangg gitu ya? soalnya juga usia aku gini udah ngosngosan kalo ikut senam erobik. hehe

Momtraveler mengatakan...

Aku kagum deh sama orang2 yg jago yoga bisa lentur gitu badannya pengen bisa deh dan manfaatnya juga banyak banget ya ternyata

Lulu Khodijah mengatakan...

Iya nih pernah baca2 perdebatan tentang yoga. Dulu temen kuliah ada yg jadi instruktur yoga, tapi aku blm terdorong buat ikut hehe. Manfaatnya banyak ya mba, padahal keliatannya simpel gitu *liat orang di sosmed doang sih 🤣

Prananingrum mengatakan...

Wah iya kita memang perlu mengelola stress dgn baik agar tidak larut dlm kesedihan y mb

Hapsari Adiningrum mengatakan...

Aku dulu suka banget yoga. Pernah ikut prenatal yoga juga. Bikin pikiran dan emosi juga adem kalo yoga, ples badan jadi lentur

Nyi Penengah mengatakan...

Aku suka olahraga yang gampang kayak yoga ini
tapi yoga ada tingkatan2nya ya Mba aduh aku nggak bisa renang
paling juga jalan-jalan pagi hahaha

Hidayah Sulistyowati mengatakan...

Aku ikut kelas yoga baru beberapa kali, trus berhenti karena sepupuku gak bisa berangkat. Hahaa, makanya aku pilih olah raga sendiri yang nggak harus nunggu ada temannya. kayak jalan kaki tiap pagi gitu, atau sit up sebelum tidur dan bangun tidur

Uniek Kaswarganti mengatakan...

Aku udah pernah nyoba yoga hingga beberapa kali. Jadi enggak niat berangkat lagi karena teman lainnya udah pada pinter semua. Minder dewe hehehe.. Ya wes balik ke renang saja lah sebagai olahraga termudah dan paling menyenangkan untukku. :))

Angrumaoshi mengatakan...

Jadi inget dulu rutin yoga di gym kantor ketika masih single. Ketika udah punya anak, yabg dipikirkan adalah secepatnya sampai rumah hehehe. Semoga sempet lagi yoga nih.

Bunsal mengatakan...

Jadi pengen ikutan saling ajak tetangga buat Yoga. Sementara, yoga sendirian, itu pun nggak konsisten.

Semangat terus buat mbak Yuli ^^

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel