Travelling di Tengah Wabah Corona Virus 19
Jumlah kasus virus corona yang muncul di akhir tahun 2019 atau biasa disebut dengan Covid-19 saat ini (19 Maret 2019) mencapai 6 orang seperti yang diberitakan oleh kompas.com dengan judul "Virus Corona, ABK Diamomd Princess dan Munculnya Pasien Kasus 6". Sejak Presiden Jokowi mengkomfirmasi adanya dua kasus pertama covid di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, seakan membenarkan prediksi negara-negara luar dan WHO bahwa penyebaran di Indonesia hanya menunggu waktu.
Sejak saat itu, beragam informasi terkait virus ini seakan membanjiri laman media sosial dan menjadi trending topic selama berhari hari. Sayangnya informasi tersebut ada yang benar namun banyak yang hoaks. Akibatnya terjadi banyak disinformasi di masyarakat. Reaksi masyarakat menjadi bingung, takut dan panik. Kepanikan ini terlihat salah satunya dengan perilaku masyarakat yang berbondong-bondong membeli masker, hand sanitiser bahkan kebutuhan makananan. Kepanikan desease yang berdampak pada perilaku berlebihan dari masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Amin dalam diskusi Satu Meja di Kompas TV yang dimuat di kompas.com dengan artikel yang berjudul "Kepanikan Masyarakat soal Virus Corona akibat informasi yang kurang jelas dari Pemerintah".
Lalu apakah fenomena Covid 19 berdampak pada kegiatan traveling?
Kegiatan travelling atau bepergian bagi keluarga masa kini sudah merupakan kebutuhan utama. Hal ini karena tuntutan pekerjaan yang tinggi menimbulkan stres yang terkadang membutuhkan kompensasi. Mengunjungi tempat-tempat baru, menikmati kuliner khas, mengabadikan kenangan dan membagikamnya ke media sosial kadang menjadi mood booster yang ampuh mengembalikan energi yang terkuras sebelumnya.
Munculnya Covid 19 tentunya berdampak banyak terutama pada industri travelling. Sejak mewabahnya virus ini, pemerintah menghentikan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Hal ini berpengaruh pada menurunnya kunjungan ke destinasi wisata terkenal industri di negara kita. Ternyata, hal ini juga berlaku di luar negeri. Batalnya even-even besar seperti konser musik, festival bunga sakura di Jepang, dan bahkan dihentikannya umroh ke Mekkah Medinah dannisu stop penerimaan ibadah haji di tahun jni adalah salah satu dampaknluar biasa dari corona.
Bagaimana kelanjutan travelling impian 2020?
Sebelum memasuki tahun 2020, keluarga kami memiliki travelling impian yang akan kami kunjungi. Ide bepergian ini telah kami persiapkan jauh-jauh hari. Karena tahun-tahun lalu kami telah banyak mengunjungi tempat wisata di Jawa, maka permintaan anak-anak tahun ini yaitu travelling ke luar jawa. Setelah mempertimbangkan beberapa hal, seperti jarak tempuh, waktu liburan dan terutama biaya yang harus kami persiapkan dengan ber-6 (2 orang tua dan empat anak) maka kami memutuskan akan bergi ke Bali dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Beberapa pertimbangan untuk pelaksanaan travelling ini juga sudah kami pikirkan, dari mulai waktu berangkat, tempat menginap dan lokasi yang akan dikunjungi. Kalau di travelling, kami lebih mengutamakan mengunjungi lokasi yang bernuansa alam ketimbang mall maupun tempat perbelanjaan. Alasannya karena meningkatkan kemampuan anak-anak beradaptasi dengan lingkungan dan meningkatkan bonding di antara mereka.
Nah, dengan adanya fakta Covid-19, jujur hal ini mempengaruhi kami. Saya sendiri saat ini sudah mulai mengurangi mendatangi tempat-tempat seperti mall, pasar tradisional maupun tempat pertemuan di publik area. Terlebih, di sekitar tempat tinggal, persediaan masker dan hand sanitiser pun sudah raib tak bersisa. Oleh karena itu, kefika pagi ini saya tanyakan ke suami, " Pah, tahun ini jadinya keluarga kita travelling kemana?"
Dia otomatis menjawab: " Ada Corona ya, kayaknya nggak dulu deh!"
Duh, Pak Su sudah menjawab seperti itu maka alamat batal rencana travelling tahun 2020.
Namun, saya tidak menyerah.
Saya memberikan ide baru. "Ehm, bagaimana kalau kita travellingnya survey ke pondok-pondok pesantren buat Aliandra aja?"
Saya memberikan ide baru. "Ehm, bagaimana kalau kita travellingnya survey ke pondok-pondok pesantren buat Aliandra aja?"
Dan Suamiku menjawab, "Wah, boleh juga tuh!"
Lalu obrolan ringan kami pun mengalir, merencanakan travelling pengganti jalan-jalan ke luar jawa bersama keluarga yang sudah kami rencanakan semula
Nah, itulah ide travelling kami yang untuk sementara ditangguhkan dan diganti dengan bepergian yang dekat dan tidak berisiko. Kalau rencana keluarga kalian, bagaimana?
24 Komentar untuk "Travelling di Tengah Wabah Corona Virus 19"
Finally, baguuuss mba...saya suka, isinya mengena,mulai informasi, sampai dengan tips dan separoh curhat😁tapi overall saya sukaa sekali dengan cara bercerita ya lanjutkaaan mbaaa...🥰🥰
Ditahan dulu gapapa ya mbak travelingnya, nunggu kondisi agak baikan. Survey pesantren dimana nih mbak rencana? Masih di Jawa kah?
Meski belum jadi "piknik" tapi survei pondok pesantren bisa jadi kenangan travelling yang menyenangkan juga. Semoga dapat yaa pondok yang cocok
Gak apa kalo traveling nya ditunda, apalagi ngajak anak-anak ya. Nah traveling nya diganti kunjungan ke pondok pesantren itu ide yang menarik. Sekaligus survei untuk sekolah anak ya Mba
Untuk mencegah terjangkit corona, emang lebih baik menghindari tempat ramai, jaga kebersihan, jaga imunitas. Untuk travelling saat virus corona sedang merebak di mana-mana begini, ya sebaiknya hindari negara-negara yang jadi sarang corona. Aku sendiri kemarin barusan pulang dari luar Jawa. Kondisi di bandara emang cenderung lebih sepi.
Bisa ditiru nih caranya membelokkan membahas agenda travelling yang terancam batal karena korona. Ide yang bagus.
Ide yg muncul bagus mb... Tulisnny keren tipsnya bermanfaat bgt
Jadi akhirnya akan survey ke pondok mana saja, mba? Semoga lancar dan sukses ya..
Cocok banget nih. Traveling paling bermanfaat dan berkah ya mbak. Aku juga suka traveling ke pondok pesantren
Iya memang adanya covid 19 ini sangat berpengaruh besar y mb k traveling..aku jg lbh suka d rmh dl ketimbang jalan2 keluar hehe..
Asyik banget discuss bareng suami gitu hihihi. Rencana mau ke pondok pesantren mana nih jadinya?
Mba nanti dibikin bahasan tersendiri dong pesantren2 yg udah disurvey kemana aja biar bisa buat bahan pertimbangan juga
selalu ada hikmah dibalik sebuah kejadian ya mba, travelling impian jd diganti dengan survey pondok pesantren buat anak, semaunya menyenangkan
aku juga rencana mau pergi-pergi nih, tapi juga lagi mikir lagi, ya, tapi butuh piknik banget juga hahahaha ya lihat nanti deh
Semoga segera mereda ya corona ini supaya kita bisa jelong2 dan beraktivitas seperti biasanya. Sementara ni kami juga ga kemana2 dulu sambil berdoa semoga segera hilang wabah ini
semoga sukses dapat pesantren yang bagus, Mbak. Iya nih lagi kudu banyak menahan diri ya untuk pergi pergi. apalagi sepaket sama anak anak gitu.
Hehe diganti survei ya liburannya, yang penting bareng-bareng sekeluarga perginya pasti seru, aku dan keluarga di rumah dulu deh mengurangi bepergian hingga situasi aman..semoga cepat berlalu..
Iya, jadi mikir juga ya mba untuk bepergian kalau kondisinya seperti ini.
mendingan banyakin waktu dengan anak-anak dulu aja ah di rumah. Beresiko juga bepergian ke tempat jauh yang kita enggak kenal betul kondisinya.
Aku udah beli tiket kereta ke Bandung terpaksa cancel. Agak kuatir juga. Apalagi rencananya tadi setelah ke Bandung mau ke Depok ke rumah adek.
aku pengen ke Jakarta juga akhire ditangguhkan nih karena ada virus corona itu, padahal sebaiknya kita ga harus worried
Karena Corona, kita memang perlu waspada ya mba. Setuju nih sama ide kerennya, bisa sambil wisata kuliner nih kelihatannya.
MasyaAllah kak, endingnya manis banget
traveling ke ponpes itu adalah berkah luar biasa
keren. Ikutan dong
Wow, subhanallah, travelling ke ponpes, seru pasti, hihi
Iyanih, wabah covid semakin banyak, jadi bikin takut mau ke mana-mana.
Aku dalam bulan ini ada rencana traveling sih, karena masih di area Jawa, insya Allah tetap lanjut aja. Tapi nice opinion for menangguhkan traveling, mbak. Waspada dan antisipasi memang perlu, yang penting jangan worry berlebihan.
Wah, mau survey pesantren di mana nih mbak?
Posting Komentar