INDARI MASTUTI: PEREMPUAN YANG SELALU MENGINVESTASIKAN DIRI DENGAN INOVASI
![]() |
Indari Mastuti Foto: Syahda/ humasbandung |
“Di atas segalanya, aku ini perempuan”
JACQUELINE KENNEDY ONASIS
Inilah saatnya untuk benar-benar
melepaskan diri dari stereotype lama
tentang perempuan yang selama ini diajarkan kepada kita. Kita percaya pada
mitos bahwa perempuan dan investasi tidak bisa disatukan. Perempuan dan
investasi itu hal yang berlawanan! Perempuan dan menghamburkan uang, itu baru
cocok. Tetapi perempuan dan investasi itu tidak cocok (Kiyosaki, 2007)
Tapi, pertemuan saya yang begitu
singkat dan bahkan tanpa bertatap muka (via online) dengan Teh Indri Mastuti,
tentu langsung menghamburkan pandangan
itu. Dia adalah seorang perempuan yang sangat pandai dalam berinvestasi dan
melakukan inovasi.
PEREMPUAN DAN INVESTOR HANDAL
Saya selalu kagum dengan perempuan
yang mampu mengelola dirinya dalam setiap peran yang dimilikinya, apapun itu.
Sektor privat maupun publik. Dan kegaguman saya tidak berhenti sejak pertama
membaca cerita tentang Indscript dan Teh Indari Mastuti. Apalagi ketika
mendengar beliau bercerita perjalanan 13
tahunnya di bisnis literasi. Tidak bisa dipungkiri, dari 0-10 pantaslah jika
beliau mendapatkan score 9 di bidang investasi. Kenapa tidak 10? Ya, karena
kesempurnaan hanya milik Allah swt semata. Kenapa 9? Karena saya memberikan
poin lebih ketika keberhasilan tetap dijalankan dengan mengutamakan keluarga
sebagai tangguh jawab fitrah.
Sebagai perempuan, kita tidak bisa
memungkiri bahwa kita tetap memiliki tanggug-jawab pengasuhan. Ketika secara
fitrah kita bisa mengandung, menyusui dan melahirkan maka kita juga memiliki
peran mengasu anak-anak kita bersama partner sejati kita di rumah. Apakah kita
mengasuh sambil bekerja di dalam atau di luar rumah? Itu adalah pilihan. Dan
ketika dihadapkan pada masalah keuangan, perempuan adalah menteri keuangan keluarga
yang lihai melihat peluang.
Namun perempuan memang tidak bisa sendiri
berkibar tanpa dukungan. Suami dan anak-anak Teh Indari mendukung bisnis dan
terlibat langsung. Usia putra-putrinya 6 SD, 3 SD dan yang paling kecil 18
bulan tidak menjadi halangan bagi Teh Indari untuk tetap aktif. Yang menjadi
panutan adalah beliau pun tidak hanya menginspirasi perempuan-perempuan di luar
sana, tetapi menjadi role model yang
sangat baik untuk anak-anaknya. Anak pertamanya yang berada di tingkat kelas 6
SD kini menjalani home schooling dan
magang menjadi salah satu editor di salah satu perusahaanya.
Sebuah contoh yang sangat baik. Di
usia belia, anak tersebut telah belajar salah satu soft skill yang kekinian di era 4.0 sekaligus terjun ke bisnis
dunia nyata. Proses pendidikan dan pengasuhan yang sangat baik. Bak mengikuti
teladan Rasulullah, Nabi Muhammad saw yang telah belajar berdagang langsung ke
negeri Syam di bawah pengawasan pamannya Abu Thalib sejak berumur 12 tahun.
Lalu, ada sebuah pertanyaan yang kembali ke diri saya Sudah bisa apakah anak-anak saya di usia itu?
Kenapa memilih Segmen Bisnis Perempuan?
Perempuan berbagi kepada satu sama
lain. Jika menemukan sesuatu yang berjalan dengan baik, mereka ingin membagi
hal itu dengan teman-teman mereka (Kiyosaki, 2007) . Sebagai perempuan, Teh
Indari tepat meletakkan pondasi dasar bisnisnya yang berisi 100% perempuan,
yaitu Indscript. Beliau memilih
perempuan sebagai segmen bisnisnya karena membina perempuan merupakan tanggung
jawab besar dan membutuhkan komitmen yang besar pula. Itulah kenapa bisnis yang
dibangun yang telah mencapai usia 13 tahun ini terus bertumbuh dan semakin
meningkat. Segmen yang jelas, ide yang menarik dan kepekaan atas kebutuhan
perempuan untuk selalu berkarya bagaimanapun keadaan dan dimanapun mereka
berada.
Passion membawa Investasi di Bidang Literasi
Saya
melihat, untuk menjadi sebesar ini, tentunya memerlukan passion dan semangat yang kuat. Sejak usia muda Teh Indari telah memantapkan dirinya menekuni bidang
literasi. Dia rajin menulis dan mengirimkan karyanya ke media cetak dan berhasi
dimuat di media cetak. Ketika lulus, bidang pekerjaan yang dipilihnya pun di
bidang media. Lalu ketika sesuda menikah dan memutuskan bekerja dari rumah dia
mendirikan Indscript Creative yang
kini telah berkembang menjadi Indscript Training Center menjadi Indscript Businesswomen Women University.
Satu benang merahnya, hingga kini Teh Indari tetap konsisten
menggeluti bidang literasi ini dengan penambahan bisnis di bidang yang lain.
Dengan tidak hanya berpikir sebagai pekerja, tetapi hingga ke bisnis owner dan inisiator.
INOVASI TIADA HENTI
Saya sebetulnya memberikan frasa yang
lebih lembut terkait inovasi yang dilakukan Teh Indari. Beliau sendiri bahkan
menuliskan dirinya “Semakin brutal berinovasi”. MasyaAllah, padahal di definisi
normal, sungguh dua kata itu sangat bahasa jika disandingkan bersama. Inovasi
merujuk pada pemasukan atau pengenalan pada hal-hal baru (KBBI), yang berarti
ada prinsip kehati-hatian di sana. Maklum saja, tidak semua orang dapat
menerima hal baru dengan baik. Dan ternyata definisi brutal yang diletakkan Teh
Indari yaitu dengan menabrak pola aturan yang ada.
Ketika penerbit meminta sebuah naskah
yang lengkap sinopsis, outline dan bahkan naskahnya untuk mereka, beliau mengirimkan
ratusan judul buku kemudian penerbit akan memilih judul buku tersebut baru
kemudian diberikan diberikan outline sesuai dengan judul buku yang dipilih plus
dengan contoh penulisannya. “ Jika acc? Maka kami akan lanjutkan penulisan
sesuai dengan dateline yang diminta. Bahkan kami memberikan pelayanan all ini, bukan hanya naskah tapi hingga
buku siap cetak” (Mastuti,
2020)
Proses perjalanan
Inovasi: Bertumbuh-Brutal-Tiada Henti
Pantaskah ketiga hal itu
mewakili 13 tahun proses Inovasi Teh Indari Mastuti? Buktikan sendiri dengan
alur perjalana beliau berikut ini.
2004 menjadi penulis dan bekerja di bidang media
2007 menikah dan memutuskan full time writer dari rumah dengan mendirikan
Indscript
2007-2009 Perkembangan besar Indscript sebagai agensi penerbitan
2009 akhir tahun indscript mengalami penurunan
2010 tepatnya 24 Mei mendirikan Ibu-Ibu Doyan Nulis
Telah menerbitkan lebih dari 4.000 karya penulis
2011 mendirikan komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis
2010-2012 masuk ke dunia bisnis dengan memenangkan 10 penghargaan
2013 Mendirikan Sekolah Perempuan dan Indscript Personal Branding
2014 Indscript Direct Selling yang memproduksi dreamboard
2015 Idscript Training Center, perpaduan antara direct selling dan dunia
mengajar
2015 mendirikan Komunitas Emak Pintar
2017-2020 Indblack, bisnis di bidang fasion
2018 inovasi penulisan diluar text book, seperti workbook, agenda, minibook
2018 Co Founder Klinikita
2019 menciptakan guidance book, program BUKUIN aja
2020 mengubah Indscript Training Center menjadi Indscript Businesswomen Women
University
Pentingnya Strategi branding dan delegasi dalam memanage bisnis
Banyak aktivitas di bisnis
adalah melibatkan orang-orang dengan talenta dan kemampuan yang sesuai. Tidak
tergantung dengan pengalaman, teh Indari berani mengambil talenta baru agar
bisnisnya tetap terasa kekinian. Dengan strategi tidak membuat self branding
untuk orang-orang disekitar Teh Indari tetapi lebih fokus ke branding Indscript
sendiri yaitu dengan menciptakan icon-icon bisnis yang diciptakan Miss
Indscript, Miss Love, Miss Cunit, Miss Writing dan saya yakin pasti akan
bergerak icon yang diciptakan oleh Teh Indari. Dan saya mengakui ini adalah
strategi yang cerdas dalam bisnis.
![]() |
Struktur Organisasi Indscript Corp Sumber: https://indscriptcreative.com/tentang-kami/ |
Kita Dapat melakukannya, Saya Sudah memulainya dan Teruslah Berjalan (doa)
Mendengar kata investasi, sebagian besar
pasti langsung mengatakan “Saya tidak bisa”. Kisah nyata perjalanan Teh Indari
membuar saya sadar bahwa saatnya kita mengubah cara pikir yang salah ini. Bahkan
cerita sukses ini begitu dekat dengan kita. Seorang ibu dengan 3 orang anak
yang bekerja dari rumah. Lalu mampukah kita melakukannya?
Sebagai sesama perempuan, sungguh saya
bangga dan merasa beruntung dapat mengenal beliau. Saya sendiri hingga saat ini
tergabung dalam komunitas menulis, salah satunya Ibu-Ibu Doyan Nulis. Ya, saya
suda melakukannya. Di tahun 2016, saya pu memilih bidang literasi ketika
memutuskan keluar dari pekerjaan. Kenapa literasi? Ah, mungkin ini hanya karena
persoalan jatuh hati semata (passion).
Tinggal di rumah dan mengasuh ke 4
anak saya. Membuat peluang saya menulis tentang pengasuan anak. Lahirlah buku
ini yang disusul kemudian
beberapa antologi dengan penulis perempuan lain.
![]() |
Buku Pertama Saya, dan InsyaAllah terus berkarya 2016 |
Menulis tentang Teh Indari membuat
saya terpikat dengan tekat dan keinginan yang begitu kuat. Ketika penulis atau
pebisnis berjatuhan dan berganti haluan, beliau tetap konsisten dalam menekuni
passionnya dan terus melakukan investasi padanya. Dan memang, semangat itu harus terus
dinyalakan. Membaca kisah perempuan hebat adalah pemantiknya. Salah satunya:
Teh Indari Mastuti: perempuan yang selalu menginvestasikan diri dengan inovasi.
Bismillah, semoga
kita-perempuan-perempuan Indonesia dapat mengambil hikmah dan tetap berkarya apapun
peran kita di masyarakat. Aamiin
2 Komentar untuk "INDARI MASTUTI: PEREMPUAN YANG SELALU MENGINVESTASIKAN DIRI DENGAN INOVASI"
Memang kagum dengan Indari ini. Ulet dan humble. Aku pernah nebeng nginep dirumahnya dan tidur sekasur sama dia..haha. keep writing mbak. Tulisan2nya ditunggu ..sangat inspiratif
Saya juga geleng-geleng sama Teh Indari, kayaknya energi dan idenya itu luber terus menerus hehehe
Posting Komentar