KOMUNIKASI NON VERBAL: TANPA KATA NAMUN SARAT MAKNA
Seorang
perempuan usia 19 tahun terburu-buru mendatangi unit donor darah. Segera dia
mengambil kaca mata dan secarik kertas dari dalam tasnya ketika melihat sebuah
papan pengumuman di dekat bagian resepsionis. Seketika alisnya mengkerut
dan wajahnya pucat. Dia bolak balik
mencocokkan data stok darah yang terpampang di papan pengumuman dan kertas
bertulis form permintaan darah. Dia semakin terlihat gelisah.
Kejadian di atas menunjukkan adanya
komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa
mengunakan kata-kata (Priyanto, 2009) . Perempuan muda itu sedang berkomunikasi
dengan diri sendiri dan pesan bisa ditangkap melalui bahasa non verbal yang dia
tunjukkan.
Sebuah
studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat
kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38%
dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika
terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya,
orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal (Wood, 2009)
:
Berikut
ini adalah jenis komunikasi non verbal yang sering digunakan
![]() |
Sumber: Liliweri, 2006 |
1. Gerakan
Tubuh (Kinestetik)
Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa. Beberapa bentuk
dari kinestetik yaitu:
a)
Emblem,
yaitu gerakan tubuh yang secara langsung dapat diterjemahkan kedalam pesan
verbal tertentu. Biasanya berfungsi untuk menggantikan sesuatu. Misalnya , menggangguk
sebagai tanda setuju; telunjuk di depan mulut tanda jangan berisik.
b)
Ilustrator,
yaitu gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal untuk menggambarkan pesan
sekaligus melengkapi serta memperkuat pesan. Biasanya dilakukan secara sengaja.
Misalnya, memberi tanda dengan tangan ketika mengatakan seseorang gemuk/kurus.
c)
Affect
displays, yaitu gerakan tubuh khususnya wajah yang memperlihatkan perasaan dan
emosi. Seperti misalnya sedih dan gembira, lemah dan kuat, semangat dan
kelelahan, marah dan takut. Terkadang diungkapkan dengan sadar atau tanpa
sadar. Dapat mendukung atau berlawanan dengan pesan verbal.
d)
Regulator,
yaitu gerakan nonverbal yang digunakan untuk mengatur , memantau, memelihara
atau mengendalikan pembicaraan orang lain. Regulator terikat dengan kultur dan
tidak bersifat universal. Misalnya, ketika kita mendengar orang berbicara,kita
menganggukkan kepala, mengkerutkan bibir, dan fokus mata.
e)
Adaptor, yaitu
gerakan tubuh yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan fisik dan mengendalikan emosi.
Dilakukan bila seseorang sedang sendirian dan tanpa disengaja. Misalnya, menggigit
bibir, memainkan pensil ditangan, garuk-garuk kepala saat sedang cemas dan
bingung.
2. Proxemik
Proxemik
adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika berkomunikasi dengan orang
lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi berada. Pengaturan jarak
menentukan seberapa dekat tingkat keakraban seseorang dengan orang lain. jarak
mampu mengartikan suatu hubungan. Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing Communication theory (2007) membagi zona proksemik pada berbagai macam pembagian, yaitu :
a.
Jarak
intim, jaraknya dari 0 – 45 cm.
(Fase dekat 0-15 cm, Fase Jauh 15-45
cm), jarak ini dianggap terlalu dekat sehingga tidak dilakukan di depan umum
b.
Jarak
personal, jaraknya 45-120 cm . (Fase dekat 45 -75 cm yang bisa disentuh dengan
uluran tangan; Fase jauh 75 - 120 cm yang bisa disentuh dengan dua uluran
tangan. Jarak ini menentukan batas kendali fisik atas orang lain, yg bisa
dilihat rambut, pakaian, gigi, muka. Bila ruang pribadi ini diganggu, kita
sering merasa tidak nyaman.
c.
Jarak
sosial, jaraknya 120 – 360 cm
d.
Jarak
publik, lebih dari 360-750 cm
3. Haptik
Ketika tidak
ada lagi jarak, maka ada 3 faktor yang mempengaruhi, yaitu: derajat kesukaan,
derajat kekerabatan/ kekeluargaan, kekuasaan/ status. Haptic juga dekat dengan sebutan sentuhan. Sentuhan
atau tactile message, merupakan pesan
nonverbal nonvisual dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang
mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui
sentuhan. Alma I Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication Laboratory mengemukakan bahwa berbagai
perasaan yang dapat disampaikan melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih
sayang (mothering) dan sentuhan itu
memiliki khasiat kesehatan (Liliweri, 2006)
4. Paralinguistik
Vokalik atau
paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah ucapan, yaitu cara berbicara.
Misalnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan
berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
5. Komunikasi
Objek
Penggunaan
komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini termasuk bentuk
penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi. Contohnya dapat
dilihat pada penggunaan seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan
identitas perusahaan tersebut.
Selain gerakan
tubuh, ada juga gerakan mata (gaze) dalam komunikasi nonverbal. Gaze adalah
penggunaan mata dalam proses komunikasi untuk memberi informasi kepada pihak
lain dan menerima informasi pihak lain. Fungsi gaze diantaranya mencari unpan
balik antara pembicara dan pendengar, menginformasikan pihak lain untuk
berbicara, mengisyarakatkan sifat hubungan (hubungan positif bila pandangan
terfokus dan penuh perhatian. Hubungan negatif bila terjadi penghindaran kontak
mata), dan berfungsi pengindraan. Misalnya saat bertemu pasangan yang
bertengkar, pandangan mata kita alihkan untuk menjaga privasi mereka.
Diperlukan
keahlian dan pengalaman dalam mengartikan bahasa non verbal. Komunikasi ini
merupakan cara yang paling meyakinkan dalam penyampaian pesan kepada orang
lain. Seperti contoh, seorang pendonor terlihat cemas ketika darahnya diambil. Petugas
aftaper yang mengambil darahnya tidak mengatakan apa-apa, namun dengan tenang
memberi tepukan dan tersenyum ramah padanya.
Teknisi bank darah perlu menyadari
pesan yang disampaikan oleh pendonor. Baik itu pesan verbal maupun pesan non
verbal. Mulai di saat promosi di rekruitmen, seleksi, pengambilan sampai saat
distribusi donor.
Referensi
Anggraini, A. P.
(2017, Desember 15). https://lifestyle.kompas.com. Retrieved April 25,
2020, from www.kompas.com:
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/15/100000420/nada-suara-bisa-indikasikan-orang-dapat-dipercaya-atau-tidak
Liliweri, A.
(2006). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Kupang: Pustaka Pelajar
Offset.
Priyanto, A.
(2009). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba Medika.
Syarief, F.
(2017). Pemanfaatan Media Sosial dalam Pembentukan Opini Publik (Analisa
Wacana Twitter SBY). Jurnal Komunikasi, 262-266.
Wood, J. T.
(2009). Communication in our Lives. USA: University of North Carolina.
38 Komentar untuk "KOMUNIKASI NON VERBAL: TANPA KATA NAMUN SARAT MAKNA"
Pada pelayanan darah komunikasi secara verbal di lakukan bila yakni sedang mengunakan bahasa paralinguistik berbicara pelan,lalu mengunakan bahasa emblem guna menjawab secara praktis dari pertanyaan pasien,dengan gerakan mengangguk,menggeleng dan yang lain
Kominikasi non verbal dalam pelayanan darah misalnya, saat petugas pengambilan darah mulai menusuk lengan pendonor, pendonor tersebut seketika memejamkan mata dan menggigit bibir, dari gerak gerik pendonor petugas tau bahwa pendonor kesakitan, maka dari itu petugas langsung menenagkan pendonor..
Komunikasi non verbal dalam pelayanan darah juga bermacam-macam misalnya pada saat petugas pelayanan darah melakukan sosialisasi tentang donor darah dengan tujuan untuk merekrut dan seleksi calon donor,petugas pasti berkomunikasi dan juga melakukan gerakan-gerakan tubuh untuk menjelaskan apa yang disampaikan.ada juga contoh lain seperti pada saat petugas mau mengambil darah donor,saat hendak menusukan jarum ke tangan pendonor ekspresi pendonor seperti tegang atau takut.Hal tersebut juga termasuk dalam komunikasi non verbal
Patrisia PJK
Contohnya kita memberikan sentuhan.sentuhan merupakan bagian yg penting dalam hubungan petugas dan pe donor.contohnya saat kita melakukan pemeriksaan fisik(cek hb dan golda,tensi,dll).
Nana adelia
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah yaitu setelah melakukan pengambilan darah petugas mengajak pendonor untuk bersalaman, berjabat tangan dll, itu bertujuan sebagai bentuk terimkasih kepada pendonor atas penyumbangan darahnya.
Komunikasi non verbal dalam pelayanan darah seperti ketika petugas pemeriksa HB akan mengambil darah donor, kemudian si petugas berkata " permisi ya bu, saya ambil darahnya ". si pendonor hanya mengangguk. meski tanpa mengatakan iya, petugas tetap mengambil darah si pendonor karena petugas sudah mengerti bahwa ia telah mendapat ijin melalui anggukan dari si pendonor.
Wiwik sundari
Contoh komunikasi non verbal berbagai macam, contohnya secara tatap muka kepada pendonor sesudah donor " maaf Mbak mukanya kok pucet, mbaknya pusing? Itu menandakan komunikasi untuk mengetahui reaksi pendonor setelah mendonorkan darahnya.
Rifky irvandi maulana
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah ialah saat donor menerima surat dari PMI terkait hasil dari pemeriksaan dsrah donor.Donor akan merasa pasti ada sesuatu pada hasil tes tersebut dan langsung menghubungi petugas untuk melakukan konseling dengan dokter pada waktu dan jam yang disepakati.
Letak komunikasi non verbal ialah saat donor menerima surat dan mengetahui kira kira bagaimana hasil pemeriksaan,apakah negatif atau positif
Lalu Gede Wira Sentana
komunikasi nonverbal dalam pelayanan darah dalam hal ini juga terjadi pada saat penyampaian inform concent karena pada saat petugas pelayanan darah memberikan pertanyaan kepada calon donor, tidak menutup kemungkinan calon donor akan menjawab pertanyaan mengunakan bahasa tubuh seperti mengangguk (iya) dan menggeleng (tidak).
Contoh Komunikasi non verbal: ketika petugas pelayanan darah bertanya kepada calon donor apakah sudah pernah donor kemudian calon donor menggelengkan kepalanya menandakan belom pernah donor .
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah adalah saat senyum dari petugas yang akan dan setelah mengambil darah yang bisa mengisyaratkan "tidak apa² hanya sakit sebentat atau terimakasih karna sudah menyumbangkan darah"
Nama : Berliani Jati Sukma
Contoh komunikasi non verbal , Biasanya saat petugas akan melakukan penusukan jarus pada lengan donor si pendonor merasa takut petugas dapat menengkan pasien dengan bahasa isyarat yang dapat dimengerti pasien agar bisa sedikit tenang .
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah itu bisa diisyaratkan melalui senyuman , salaman , sentuhan yang menandakan bahwa ini tidak akan terjadi apa-apa , dalam isyarat salaman bisa menandakan terimakasih sudah mau mendonorkan darahnya disertai dengan senyuman.
Nanda widyaningrum
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah adalah disaat petugas pengambilan darah akan melakukan penusukan lengan kepada pendonor, si pendonor tersebut cemas dan takut. Dilihat dari gerak gerik pendonor petugas tau bahwa pendonor merasa kesakitan saat ditusuk lengannya, maka dari itu petugas hanya tersenyum dan menenangkan si pendonor tsb.
Maria RJ
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah misalnya pada saat petugas melakukan penusukan pada lengan donor, donor akan memberikan ekspresi wajah yang ketakutan dengan memejamkan mata.
Komunikasi non verbal dalam pelayanan darah, misalnya ketika pendonor darah sudah selesai penyumbangan darah lalu petugas AFTAP mengucapkan terimakasih atas donasi darah yang telah diberikan pendonor tersebut. Kemudian pendonor tersebut , menghadap ke arah petugas Aftap dan menganggukan kepala disertai senyuman yang berarti iya dengan senang hati pendonor melakukan donor darah.
Komunikasi non verbal contohnya: memberikan informasi tentang pentingnya/manfaat donor darah melalui media sosial,Brosur,koran,dan biner
informasi jadwal tempat dan waktu Mobil Unit Pengambilan darah di media sosial,brosur,koran,dan biner
Bartolomeus odjan
Contoh komunikasi non verbal misalnya petugas teknisi bank darah melakukan sosialisasi tentang donor darah dengan tujuan untuk merekrut dan seleksi calon donor,petugas pasti berkomunikasi dan juga melakukan gerakan-gerakan tubuh untuk menjelaskan apa yang disampaikan
Skill membaca komunikasi nonverbal harus sangat2 dimiliki oleh teknisi pelayanan darah terutaman petugas aftap. Ekspresi seorang pendonor pada saat diambil darahnya menjadi salah satu hal yg harus diperhatikan oleh petugas. Petugas harus mengetahui apakah pendonor tersebut merasa aman, cemas, takut ataupun kesakitan. Mata kuliah Komunikasi ini sangat membatu mahasiswa D3 Teknologi Bank Darah yg nantinya akan menjadi teknisi pelayanan darah
Contoh komunikasi non verbal dalam pelayanan darah misalnya intonasi atau nada suara. Petugas harus memperhatikan intonasinya pada saat berkomunikasi dengan pendonor agar pendonor tersebut merasa nyaman dan tertarik untuk mendonorkan darahnya kembali.
ALFIDA FEBRIANA
Komunikasi non verbal antara petugas dan si calon donor biasanya di perlihatkan misal pada saat petugas melakukan pengecekan HB dan juga tensi si pendonor, tapi tdk bisa memenuhi syarat donor dan pendonor merasakan kecemasan karena ingin bisa donor tapi di tolak oleh petugas karena tidak memenuhi syarat donor, reaksi itu bisa di lihat dari raut wajah si calon donor
seorang pendonor terlihat cemas ketika darahnya diambil. Petugas aftaper yang mengambil darahnya tidak mengatakan apa-apa, namun dengan tenang memberi tepukan dan tersenyum ramah padanya.
Komunikasi non verbal contohnya, Komunikasi saat pelayanan darah di loket pengambilan darah, petugas memberikan darahnya untuk keperluan transfusi kepada kurir RS, petugas menyebutkan nama pasien,dan nama RS dengan langsung kurir RS menerima dan memberikan senyuman.
Kristina Bota Ruron
Contoh komunikasi non verbal, ekspresi pendonor seperti cemas atau takut pada saat melakukan pendonoran
contoh komunikasi non verbal adalah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya donor darah disamping itu juga dapat dilakukan dengan menyertakan brosur yg menarik dan mudah dipahami.
Contoh komunikasi Non-verbal bisa kita lihat lewat mimik wajah pasien. Mungkin wajah pasien terlihat pucat yg menandakan dia sedang cemas atau takut. Sehingga kita bisa langsung menenangkan pasien tanpa harus bertanya dulu. Menenangkan pasien juga bisa dengan senyuman tanpa harus dgn kata-kata
👍👍
Kita bisa melihat dari mimik wajah atau ekspresi pendonor
disaat petugas pengambilan darah melakukan penusukan kepada pendonor,pendonor tersebut merasa takut dan cemas.
YOSEP TUKAN KELEN
Contoh komunikasi non verbal yaitu dengan berpapasan wajah dan saling berkomunikasi ,dengan meliht aurah wajah pasien kita bisah menngarahkan pasien untuk membuat pasien merasa lebih tenang.begitupun sebaliknya kita memberi raut wajah yang bisa berkesan menenangkan dan pasien merasa senang gembira.
Nama
Maria stelamaris pao Liwun
Contoh komunikasi non verbal
Ketika diambil darah oleh petugas TBD pendonor merasa sakit.pendonor menjerit kesakitan dan raut mukanya berubah seketika karena sakit..
Sangat bermanfaat
Sangat bermanfaat 🙏🏻
Sangat bermanfaat bagi pembaca dan orang lain, menambah ilmu dan pelajaran baru
dengan membaca blog ini, saya jadi semakin paham perbedaan komunikasi verbal dan non verbal
Sangat menambah pengetahuan saya mengenai komunikasi khususnya perbedaan komunikasi verbal dan non verbal itu sendiri
Sangat menambah pengetahuan saya dalam memahami komunikasi verbal dan non verbal, sangat menarik sekaliii dan penjelasannya sangat jelas
Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan....
Materinya sangat menarik dan bermanfaat menambah pemahaman tentang komunikasi non verbal 👍
Posting Komentar