6 Seruan dr. Reisa Broto Asmoro untuk Beradaptasi Kebiasaan Baru di “New Normal”
Akhir-akhir ini nama Dokter Reisa Broto Asmoro menjadi trendic topic di sosial media. Adakah yang tidak mengenalnya? Mungkin hanya
satu atau dua orang saja yang belum familiar dengan nama ini. Tapi begitu
melihat foto berikut, saya yakin dia akan langsung teringat dengan sosok istimewa ini.
![]() |
dr. Reisa Broto Asmoro sumber: Akurat.co |
Apa sih yang tercetus di benak anda setelah melihat foto di atas? Cantik, pintar, anggun, percaya
diri, sukses? Setuju banget. Adalagi? Oh iya betul. Covid-19. Akhir-akhir ini beliau didapuk
sebagai salah satu Tim komunikasi publik Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19. Jujur secara pribadi saya
setuju dengan hal ini karena sebagai dokter beliau memiliki kompetensi keilmuan
yang tepat. Selain itu, dr. Reisha juga komunikator yang piawai terbukti
dengan kiprahnya selama ini baik sebagai narasumber, presenter baik program
kesehatan maupun keluarga yang selalu memenuhi layar kaca Indonesia. Plus
beliau pun sukses menjejakkan prestasi sebagai “Putri Indonesia” yang gemilang
di ajang “Miss International”. Jadi,
bisa disimpulkan dr. Reisa memiliki kecantikan luar dalam yang menjadi salah
satu simbol kualitas anak bangsa.
![]() |
sumber: liputan6.com |
Nah,
tulisan ini tidak akan lebih membahas lebih jauh tentang beliau secara personal
tetapi tentang isi/ pesan komunikasi yang beliau sampaikan sebagai jubir
Covid-19. Salah satunya yaitu panduan beraktivitas di new normal life.
Sesuai
yang diberitakan melalui media online kompas.com, dr. Reisa
Broto Asmoro menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
beraktivitas nomal dengan adaptasi kebiasaan baru. Misalnya di bidang
perdagangan, beliau mengutip aturan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Perdagangan
Nomor 12 Tahun 2020 tentang pasar yang beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Berikut ini adalah ringkasannya.
Pertama, Masker/ Faceshield dan sarung tangan
Salah satu peralatan wajib yang harus dipakai selama beraktivitas
di pasar yaitu masker atau face shield serta sarung tangan. Peralatan ini
khususnya diwajibkan untuk para pedagang pasar.
Kedua, Cuci tangan dan Tidak Menyentuh Area Wajah
Dalam pandemi ini, anjuran cuci tangan sesering
mungkin terus saja digaungkan demi menghindari pemaparan virus ke tubuh kita
melalui kontak tangan atau sentuhan ke wajah.
Ketiga, Cek suhu tubuh
Ketentuan suhu tubuh normal yang diijinkan
beraktivitas di area umum khususnya berdagang di pasar yaitu dibawah 37,3 derajat celcius. Selain itu
juga dalam keadaan sehat, tidak sedang batuk atau flu. Hal ini juga sejalan
dengan ketentuan WHO di masa pandemi Covid-19
Keempat, Menjaga Kebersihan Area Pribadi dan Umum
Kebersihan area pribadi yang dimaksud disini yaitu
jika berdagang di pasar, maka kebersihan dalam kios/ toko masing-masing.
Sedangkan area umum seperti parkir, toilet, tempat pembuangan sampah dll.
Kebersihan tempat ini menjadi salah satu kunci agar yang beraktivitas disitu
pun selalu sehat.
Kelima,
Pengaturan Jarak Fisik (Fisical Distancing)
Salah satu hikmah pandemi ini yaitu kita diharapkan menjadi
semakin peduli dengan aturan-aturan yang berorientasi pada kesehatan. Salah
satunya dengan jarak fisik. Di tempat umum, aturan jarak fisik ini diharapkan
dapat dilakukan. Tentunya ini tidak akan bisa terealisasi jika kita tidak
bersama-sama melakukannya.
Dr. Reisa mengatakan, “Penjual juga harus membatasi
jarak dengan pembeli, minimal satu setengah meter. Tiap kios paling tidak dikunjungi
lima orang saja,” kata dia.
Keenam, Desinfektasi Secara Berkala
Salah satu cara untuk memutus siklus hidup virus
penyebab Covid-19 yaitu disinfektansi secara berkala. Dari Surat Edaran yang
sama (di atas) dianjurkan untuk melakukannya setiap dua hari sekali. Selain
itu, pengelola pasar wajib menyediakan tempat cuci tangan, sabun, atau minimal
hand sanitizer di area pasar dan toko swalayan.
Sebagai
penutup, dr. Reisa menekankan kerjasama dari semua pihak untuk mematuhi
protokol ini agar adaptasi perilaku new normal dapat berjalan dengan baik dan tujuan
menciptakan kesehatan masyarakat dapat tercapai.
Sumber: kompas.com
Belum ada Komentar untuk "6 Seruan dr. Reisa Broto Asmoro untuk Beradaptasi Kebiasaan Baru di “New Normal”"
Posting Komentar