Setujukah Jika Anak Masuk Sekolah di Masa Pandemi Covid-19?



      Sejak Indonesia mendapatkan kasus Covid-19 di awal Maret 2020, pemerintah memberlakukan sistem belajar di rumah bagi siswa sekolah  baik dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi. Di tempat tinggal kami pun mengikuti kebijakan ini sehingga sudah sekitar Hampir 5 bulan kami menemani anak-anak belajar di rumah. Mudahkah melakukannya? Tentu tidak. Banyak tantangan dengan perubahan yang harus dilakukan. Mulai dari tuntutan guru kreatif dan orang tua yang harus siap dengan dunia maya dalam pembelajaran anak. Banyak yang sudah menyampaikan keluhan baik secara langsung maupun via online. Saya sendiri yang mendampingi ke-4 anak belajar di rumah juga merasakan hal ini. Namun demi prioritas keselamatan saya memilih menyingkirkan beban  dan melakukannya dengan senang hati.
        Hingga kemarin sore saya sedikit kaget dengan pemberitaan di sebuah artikel di media online bahwa pemerintah akan melonggarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh sekolah yang selama ini diterapkan pada masa pandemi Covid-19. (Saubani, 2020). Di satu sisi memang ini menunjukkan sinyal bahwa (mungkin) pandemi ini akan segera berakhir, namun disisi lain tentu saja kekhawatiran itu langsung mencuat tentang bagaimana jaminan keselamatan pada anak sekolah nantinya jika kebijakan ini benar akan diberlakukan.
        Saya rasa kegalauan yang sama tengah dialami oleh banyak orang tua. Memang isu pro kontra tentang bagaimana pendidikan seharusnya dilakukan selama pandemi Covid 19 rasanya tidak pernah usai.  Seperti di awal pandemi, banyak perdebatan dan kesimpangsiuran berita yang menyebutkan tentang peralihan sekolah yang semula tatap muka hingga menjadi metode jarak jauh. Setelah tahun ajaran berakhir dan akan dimulai di Juli 2020 pun perdebatan kembali memanas seputar apakah periode pembelajaran akan berubah dan (kembali) apakah sekolah akan diperbolehkan bertatap muka (Amani, 2020) yang diputuskan untuk memulai sekolah dengan sistem jarak jauh.  Lalu di akhir Juli 2020 ini pemerintah memberi sinyal diperbolehkannya secara bertahap dengan catatan khusus bagi daerah yang akan melakukan pembelajaran langsung di sekolah.
         Saya sekarang memilih untuk tidak larut dalam kegalauan perubahan kebijakan ini, karena saya yakin pemerintah pasti akan mengeluarkan kebijakan terbaik dengan mempertimbakan  berbagai segi.  Selain itu sebagai umat muslim kita wajib taat kepada Allah, Rasul dan kepada Ulil Amri yaitu para pemimpin pemerintahan kita sejauh kebijakannya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Untuk itu secara khusus di bidang pendidikan, mari kita meletakkan optimisme dan pikiran positif bahwa kebaikan akan datang. Tetap memberikan harapan jika sistem pendidikan kita akan lebih baik dengan berbagai tantangan yang ada.
         Selain berdoa, kita tetap wajib berusaha. Jika kita tidak memiliki kuasa atas kebijakan dan hanya sebagai pelaksana kebijakan tersebut, maka lakukanlah sesuatu yang mampu kita kontrol. Seperti mempersiapkan perilaku anak-anak kita lebih adaptif dengan perilaku baru seperti menjaga jarak, menjaga kebersihan, mengutamakan cuci tangan dan masker dan sebagainya.  Yang terpenting sebagai orangtua yaitu tetap menjaga motivasi selama menemani anak di rumah. Karena saya yakin sudah banyak yang gelisah akibat dampak sekolah di rumah pada kehidupan pribadi maupun sosial orang tua.  Mengenai kapan dan bagaimana dibuka kembali sekolah, itu adalah bagian yang sedang dikerjakan oleh pemerintah.
Hingga di ujung tulisan, saya akan menyampaikan opini pribadi saya tentang setuju tidaknya jika anak masuk sekolah di masa pandemi. Jawaban saya adalah tidak setuju. Bagi saya, keselamatan adalah prioritas utama di masa pandemi. Bahwa pendidikan adalah sebuah hak bagi setiap anak memang benar adanya. Namun menunaikannya tidak harus dengan metode bertatap muka. Sudah saatnya kita sebagai bangsa mampu menciptakan perubahan dan semangat bersama menciptakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan adaptif  untuk putra putri kita.  Saya pribadi menaruh harapan yang tinggi pada berhasilnya pembelajaran jarak jauh yang efektif dan efisien dalam menyiapkan bekal kompetensi dan karakter bagi anak kita kelak. Mengenai metode dan sistemnya seperti apa, saya percaya para pakar dan pemangku bidang pendidikan sedang menkaji dan memikirkan satu solusi terbaiknya.
Akhir kata marilah tetap berdoa agar pandemi ini segera berlalu dengan tetap menunaikan kewajiban kita menemani anak-anak belajar demi masa depan mereka yang lebih baik (selftalk).. 

Belum ada Komentar untuk "Setujukah Jika Anak Masuk Sekolah di Masa Pandemi Covid-19?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel