PESTA ULANG TAHUN MASA PANDEMI
Pesta ulang tahun di masa pandemi adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Hal ini membuat banyak orang yang merasa sedih, seperti halnya anak-anak yang sudah memimpikan pesta ulang tahunnya jauh-jauh hari sebelum hari tersebut tiba.
Ruang
tamu ini riuh dengan teriakan dua gadis kecil. Shafa dan Marwa, anak kembar
yang seminggu lagi berusia tujuh tahun ini sibuk menulis dan menggunting
sesuatu di kertas karton warna-warni. Sehelai kertas undangan pesta mereka
letakkan di ujung meja. Warna orange muda berpadu dengan ungu kalem sukses
membuat anak kecil itu menyukainya dan menjadikannya contoh untuk desain kartu
yang sedang mereka kerjakan.
“Teman-teman datang ya, di acara ulang tahunku. Hari
senin besok tanggal 15 Februari 2021 di rumah jam 16.00. Nanti ada pesta yang
meriah lho”
Sebuah kalimat sederhana mereka tulis dengan tulisan
tangannya yang masih belum begitu rapih.
“Pesta ulang tahun? Ah yang benar, Dek?” Tanya ibu, perempuan cantik berusia 30an yang tiba-tiba membaca tulisan tersebut.
Perempuan itu mengenal sekali kebiasaan dua gadis kecilnya. Kalau sudah menulis dan membuat karya-karya baru di kertas gambarnya, seringkali Shafa dan Marwa lupa sekelilingnya. Ruangan menjadi berantakan, spidol dimana-mana dan gunting bahkan tergeletak di dekat pintu. Seolah mereka berdua tenggelam di dunia mereka sendiri. Shafa dan Marwa memang akhir-akhir ini suka membuat gambar kemudian mewarnai lalu mengguntingnya. Mereka bilang itu adalah project terbaik yang harus mereka buat setiap hari. Hari ulang tahun mereka yang sebentar lagi datang membuat mereka semakin bersemangat untuk membuat project kertas undangan yang mereka buat sendiri.
Perempuan berkacamata itu
duduk menghampiri kedua anaknya yang selonjoran di lantai tenggelam dengan
kertas-kertas “undangan” tersebut. Keningnya mengkerut tanda dia sedang
berpikir keras. Dia berusaha menemukan komentar terbaik yang bisa dikatakannya
pada kedua anak itu. Kadang kala kalimat sederhana menjadi sungguh pelik jika
dihadapkan anak calon siswa SD yang kritis ini.
“Ehm,
bagaimana ya? Apakah kita bisa membuat pesta ulangtahun di masa pandemi ini?
Padahal sekolah saja tidak boleh, harus sambil online kan,” Komentar Ibu seolah
mencoba mengajak kedua anaknya untuk memikirkan ulang rencana tersebut.
“Lah
bisa dong, Bu. Kan ulang tahunku itu peristiwa yang penting. Kita harus membuat
pesta.” Jawab Marwa.
“Mungkin
maksud Ibu, kita mau ngungang badut atau enggak ya, seperti tahun lalu?” Tanya
Shafa mencoba menelisik Ibunya.
Ibu
menggelengkan kepalanya. “Bukan Shafa Marwa, tapi sekarang kan kondisi pandemi.
Ini teman-teman mama yang penulis blogger aja tidak jadi mengadakan acara ulang
tahun. Tidak seperti tahun lalu, waktu kalian ibu ajak datang ke acaranya.”
Kali
ini perhatian Shafa dan Marwa benar-benar teralih pada ucapan Ibunya.
“Itu
lho yang waktu di kantornya Bluebird di kota bawah. Ibu kan mengajak kalian di
acara ulang tahun Gandjel Rel. Kira-kira kalian usianya masih 4 tahun ya.Waktu
pertama kali Ibu mengajak kalian ke acara ulang tahun yang dihadiri banyak
teman-teman Ibu.” Jawab Ibu
“Oooh.”
Kata Shafa seolah-olah mengerti. Namun sepertinya perhatiannya tetap di acara
ulang tahunnya.
“Lalu.. Bagaimana caranya kita merayakan ulang tahunku kali ini, Bu?” Tanyanya kemudian
Ibu
menelengkan kepalanya, “Nah, sepertinya kita perlu memikirkannya masak-masak.
Coba kita buat acara ulang tahun kalian yang aman. Judulnya Pesta Ulang Tahun
Masa Pandemi. Semuanya serba aman, tidak perlu kumpul di rumah kita. Tapi
kalian tetap bisa mengirimkan video serta makanan untuk teman-teman.”
Shafa
dan Marwa tersenyum, “Asyik, jadi kartu-kartu ini tetap bisa dipakai, ya Bu?”
Kata mereka kompak.
Ibu
tersenyum dan berkata, “ Ya, tentu saja! Karena kalian sudah bersusah payah
membuatnya. Kita akan mengirimkannya tapi dalam bentuk video ya, dikirimkan ke
wa ibu dari teman-teman kalian.”
Kedua
anak kembar itu mengangguk. Sang Ibu pun tersenyum melihat kedua putrinya
senang. Dia melihat kegembiraan dari ekspresi wajah mereka. Ide pesta ulang
tahun masa pandemic ini menjadi project baru bagi keluarga ini. Sama seperti
perayaan ulang tahun lainnya yang berlangsung dalam hening namun tetap
membahagiakan.
Semarang, 9 Februari 2021
Cerita ini adalah fiksi yang diikutsertakan dalam Lomba Blog Menulis Fiksi “Ulang Tahun” yang diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Semarang Gandjel Rel"
Belum ada Komentar untuk "PESTA ULANG TAHUN MASA PANDEMI "
Posting Komentar